SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Jumat, 27 Desember 2019 21:08
Sambut Gerhana dengan Salah Sunah
Jamaah di bagian shaf perempuan saat menjalankan ibadah salat sunah gerhana matahari di Masjid Masjid Jami Assalam Jalan Iskandar No. 56 Sampit, Kamis (16/12).(YUNI/RADAR SAMPIT)

SAMPIT-Sampit menjadi salah satu wilayah yang dilintasi fenomena gerhana Matahari. Umat muslim menyikapi fenomena langka ini dengan menggelar salat sunah gerhana.  

Pantauan Radar Sampit di Masjid Jami Assalam Jalan Iskandar No. 56 Sampit, pada pukul 10.00 WIB telah banyak warga datang untuk menjalankan ibadah salat sunah gerhana.

Hal serupa juga terlihat di Masjid Jami Nur Qolbu, Jalan Pramuka Sampit. Warga sudah berdatangan sejak pukul 9.30 WIB. Jemaah lebih dulu salat dhuha, lalu menunggu waktu salah sunah gerhana.

Ustaz Abdullah selaku imam dan khatib yang memimpin salat sunah gerhana di masjid Jami Assalam mengatakan, prediksi awal kemunculan gerhana pukul 10.59 WIB tapi ternyata sampai pukul 11.10 belum muncul.   Hingga adzan salat Zuhur berkumandang, salah sunah gerhana belum dilaksanakan.  

Sekitar pukul 11.30 WIB warga masyarakat yang sedianya ingin menjalankan salat sunah gerhana terlebih dahulu menjalankan ibadah salat zuhur berjamaah. Masyarakat masih bertahan meski ibadah  salat zuhur telah usai.  

Tak lama kemudian sekitar pukul 12.15 WIB, ustaz pun menyerukan terlihatnya gerhana Matahari yang disaksikan oleh umat yang telah ditugaskan menyaksikan kemunculan fenomena alam itu, meski kondisi langit Sampit tidak nampak gelap namun salat sunah gerhana matahari  sudah bisa laksanakan.

Kurang lebih 15 menit lamanya jemaah menjalankan  ibadah salat gerhana dengan khusuk, bersujud mendekatkan diri kehadirat Alalah SWT, sebagai bentuk syukur akan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.

Dalam khutbahnya usai pelaksanaan salat sunah gerhana Ustaz Abdullah mendoakan keselamatan bagi orang-orang yang mengingat Allah SWT dengan menjalankan ibadah baik dengan cara berdiri, duduk ataupun berbaring.

“Kita berada di sini menyaksikan salah satu kebesaran Allah SWT, menjadi bagian dari umat Islam lainnya yang ingin menjadikan moment yang  jarang terjadi ini untuk mendekatkan diri kepada  Allah SWT, dan ini adalah adalah peristiwa alam yang jarang terjadi,” ungkapnya.

Dengan fenomena alam yang terjadi ini sesungguhnya Allah ingin umat-Nya bersujud, memuji keanggungan Allah.  ”Kita tidak ingin seperti kebanyakan orang yang bepergian jauh hanya untuk melihat gerhana Matahari, Allah SWT hanya ingin kita bersujud mengagumi kebesaran-Nya,” kata Ustaz Abdullah.

Sementara itu Kepala Kementerian Agama Kotim H Samsudin mengatakan, pihaknya telah mengimbau masjid-masjid yang ada di Kotim untuk menggelar salat sunah gerhana Matahari.

”Berkaitan dengan fenomena gerhana matahari ini  sudah kami imbau masjid yang ada di Kotim dan ada beberapa masjid yang melaksanakan salat sunah gerhana,” sebutnya.  

Masjid yang melaksanakan salat sunah gerhana Matahari diantaranya Masjid Jami Assalam Jalan Iskandar No. 56, Masjid At Taqwa Jalan Panjaiatan, Masjid Nurul Iman Jalan Pelita, Pondok Pesantren  Jainul Amin Jalan Delima, MAN Kotim, Masjid Jami Nur Qolbu Jalan Pramuka, Masjid  Imanudin Cempaka Mulia Kecamatan Cempaga, dan lainnya.

“Hendaknya kita senantiasa perbanyak istighfar dan mendekatkan diri kepada diri kepada Allah   SWT, karena itu adalah salah satu perintah dari junjungan besar Nabi Muhammad SAW,” tutupnya. (yn/yit)

 

 

 

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:45

Uji Kebohongan, Tim Hukum Ujang Dukung Uji Forensik

<p>&nbsp;PALANGKA RAYA - Tim Kuasa Hukum Ujang-Jawawi menyatakan penetapan hasil musyawarah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers