PANGKALAN BUN - Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) Seksi Konservasi Wilayah II, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalteng bersama Orangutan Foundation International (OFI) melakukan penyelamatan terhadap dua individu Orangutan di dua tempat berbeda, Jumat (3/1).
Kepala SKW II BKSDA Kalteng, Dendi Setiadi mengatakan bahwa keberadaan Orangutan pertama direscue oleh tim WRU BKSDA Kalteng bersama OFI di sebuah kebun di Desa Tanjung Putri, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kobar.
“Keberadaan Orangutan pertama tersebut dilaporkan oleh Nurani, warga Desa Tanjung Putri karena primata dilindungi tersebut berada di kebun miliknya,” kata Dendi, Minggu (5/1).
Setelah rescue terhadap Orangutan pertama rampung, tim WRU dan OFI kembali mendapatkan laporan dari Jamri, yang sudah memantau keberadaan Orangutan di kebunnya sejak 31 Desember 2019 lalu. Kebun warga Kelurahan Mendawai Seberang ini terletak di Jalan Pangkalan Bun - Kolam kilometer 16.
Menurutnya, dari lokasi rescue yang pertama tim WRU dan OFI berhasil menyelamatkan individu Orangutan berjenis kelamin jantan dan diperkirakan berusia sekitar 40 tahun, sementara dari lokasi rescue yang kedua, Orangutan berjenis kelamin jantan dengan perkiraan usia 25 tahun dengan berat 92,5 kilogram.
“Selanjutnya kedua Orangutan jantan tersebut dibawa ke Orangutan Care Centre Quarantine (OCCQ) Pasir Panjang untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk mengambil tindakan lebih lanjut,” ungkapnya.
Kemudian kata dia, setelah dinyatakan sehat dan layak, salah satu Orangutan yang direscue dari KM 16 Jalan Pangkalan Bun - Kolam dilepasliarkan di Anak Sungai Muara Ali yang berbatasan dengan Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP).
Sayangnya karena diduga usianya terlalu tua, Orangutan yang direscue dari Desa Tanjung Putri tidak dapat dilepasliarkan karena usianya cukup renta dan dikhawatirkan akan kalah bila bertemu jantan liar di alam bebas.
“Untuk Orangutan hasil rescue di Desa Tanjung Putri belum dilakukan translokasi, menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut dan mempertimbangkan kondisi dimana jantan tersebut tidak memiliki gigi taring,” pungkasnya (rin/tyo/sla)