SAMPIT- Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi mengaku senang dikritik media massa. Menurutnya, kritik yang disertai solusi selama ini dijadikannya masukan untuk membangun daerah menjadi lebih baik.
”Pembangunan di Kotim maju karena kritikan. Saya senang mendapatkan masukan dari pengamat,” ujarnya saat menyampaikan pidato di tenis indoor Stadion 29 November, Selasa (7/1).
Kendati demikian, dia mengamati ada media yang mengkritik tapi tak disertai solusi. Dia pun menjadi paham dan bisa menilai mana kritikan yang membangun dan kritikan yang sekadar menjatuhkan.
Radar Sampit menjadi salah satu media yang intens dan konsisten mengkritik kebijakan pemerintah kabupaten. Baik dalam menyikapi berbagai permasalahan di masyarakat maupun fenomena-fenomena yang terjadi.
”Kami selalu dukung kebijakan pemerintah yang menuju ke arah perbaikan. Tapi kami juga selalu menyertakan kritik hingga mengarah ke solusi yang bisa menjadi bahan masukan bagi pemerintah,” kata Direktur Radar Sampit Siti Fauziah, usai menyerahkan kue ulang tahun kepada bupati.
Penyerahan kue ulang tahun ini sebagai wujud apresiasi atas keberhasilan pemerintah daerah selama ini yang dinilai bertekad kuat memajukan daerah. Radar Sampit pun sebagai media siap mengkritik kebijakan-kebijakan yang ditelurkan pemerintah.
”Tak ada satu pun yang akan lolos dari kritik kami. Tentu juga berbagai kritik yang kami berikan disertai solusi dari narasumber kami yang kompeten,” ujar perempuan yang akrab disapa Ifau ini.
Siti Fauziah mencontohkan, permasalahan lampu merah di Sampit yang tak kunjung normal, menjadi perhatian media. Hanya saja, instansi terkait dinilainya masih belum menanggapi serius setiap kritikan yang dituliskan.
Dia berharap pemerintah tak hanya menganggap media sebagai pengkritik tapi juga sebagai mitra. Mitra dalam membangun daerah tercinta.
”Tak semua permasalahan masyarakat bisa diketahui pemerintah. Demikian juga tidak semua kinerja pemerintah diketahui masyarakat. Kami sebagai media punya peran menjadi penyampai kabar itu. Harapannya ini bisa menjadi andil kami untuk turut membangun Kotim ini,” katanya.
Siti berharap semoga di usia Kotim yang sudah 67 tahun, berbagai kegiatan pembangunan di daerah ini bisa berjalan lebih baik dan tepat sasaran. Berbagai persoalan yang menjadi keluh kesah masyarakat bisa menjadi prioritas pemerintah daerah untuk ditindaklanjuti dan segera diselesaikan.
“Jangan sampai menjadi masalah yang berulang setiap tahun tanpa progres positif. Saya juga berharap pemerintah daerah lebih peka terhadap setiap masukan dan kritik yang disampaikan masyarakat secara langsung maupun melalui media massa,”sebut Siti .
Siti bersyukur dan sangat berterimakasih karena petinggi di Kotim, khususnya bupati, wabup, dan sekda Kotim tidak anti kritik. Meski masih ada sebagian kecil pejabat di daerah yang seolah belum memahami sehingga gampang terbawa perasaan saat dikritik media.(oes/yn/dc)