PANGKALAN BUN – Keberadaan perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kobar, Kalimantan Tengah dinilai sangat bermanfaat bagi masyarakat. Tidak hanya di bidang ekonomi, keberadaan mereka juga ikut membantu dalam bidang sosial kemasyarakatan.
Manfaat tersebut salah satunya disalurkan melalui Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kalteng yang melakukan kegiatan sosial dengan penyaluran bantuan santunan kepada dua panti asuhan di Kabupaten Kotawaringin Barat. Panti asuhan itu yakni Panti Asuhan Tunas Kasih Bangsa di Kelurahan Raja Seberang, Kecamatan Arut Selatan dan Panti Asuhan Al-Hidayah di Jalan Natai Arahan, Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan pada Jumat (10/1).
Penyerahan tersebut juga dihadiri oleh Sekjen Gapki Kalteng, Pengurus Gapki Kalteng, Komisariat Gapki Kabupaten Kotawaringin Barat dan perwakilan perusahaan perkebunan kelapa sawit Kotawaringin Barat.
“Gapki sebagai asosiasi perusahaan perkebunan akan selalu melakukan kegiatan positif untuk ikut berkontribusi membantu pemerintah untuk membangun daerah dan meningkatkan perekonomian masyarakat,” ungkap Pengurus Komisariat Gapki Kabupaten Kotawaringin Barat, Kusartono
CDO PT GSIP-AMR (Grup Astra Agro Lestari) ini juga menyebut bahwa bantuan tersebut berupa sembako dan juga bantuan finansial untuk pengelolaan dua panti asuhan tersebut. “Kita berharap semoga bantuan tersbeut dapat bermanfaat untuk membantu pembiayaan anak yatim dan piatu di panti asuhan tersebut,” lanjutnya.
Selain itu, lanjutnya, dukungan perusahaan terhadap eksistensi masyarakat yang bermukim di sekitar perkebunan kelapa sawit juga diharapkan menjadi salah satu peningkatan pemberdayaan masyarakat.
“Mudah-mudahan dengan hadirnya perusahaan di daerah ini dapat mendorong semangat masyarakat untuk bangkit dan berupaya meningkatkan kesejahteraan mereka. Inilah salah satu misi Gapki,” bebernya.
Sektor perkebunan kelapa sawit kata dia, masih menjadi komoditas strategis nasional penyumbang devisa terbesar selain migas. Oleh karena itu Gapki merupakan mitra pemerintah pusat dan daerah dalam merumuskan kebijakan yang kondusif bagi industri kelapa sawit berkelanjutan.
“Oleh karena itu setiap perusahaan harus memiliki komitmen sosial kemasyarakatan dan pengembangan potensi kearifan lokal untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi perusahaan, komunitas dan masyarakat,” jelasnya.(sla)