SAMPIT – Pelamar CPNS di lingkup Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sebagian berasal dari luar daerah. Mereka mencoba peruntungan di Kotim setelah dalam tes sebelumnya gagal di daerah sendiri. Di sisi lain, formasi yang tersedia bagi pelamar dinilai lebih banyak.
Desy Nuraini bersama rekannya Citra, misalnya, baru tiba di Kota Sampit sekitar pukul 08.00 dari Palangka Raya. Mereka langsung menuju Gedung (Computer Assisted Test) CAT di kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kotim.
”Ini kali kedua saya ikut CPNS. Tahun lalu saya ikut melamar di Palangka Raya dan gagal saat tes SKD,” kata Desy, Senin (13/1), saat mengambil kartu tes.
Desy menuturkan, dia mendaftar di Kotim karena formasi guru atau tenaga pendidik di Palangka Raya tidak ada, sementara di Kotim lumayan banyak. Dia ingin mencoba peruntungan melamar di Kotim. ”Semoga saja tahun ini bisa lolos," harapnya.
Wanita kelahiran tahun 1994 yang tinggal Palangka Raya ini mengaku siap hijrah ke Sampit demi mengabdikan diri sebagai tenaga pengajar di SDN 1 Jaya Karet, sesuai formasi yang dia isi.
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, Desy mengaku lebih giat lagi belajar guna mengikuti seleksi kompetensi dasar (SKD) Februari nanti. ”Untuk persiapan utamanya belajar, terus banyak lihat tips juga dari Youtube, sambil tanya teman yang sudah jadi PNS,” tuturnya.
Desy menambahkan, pelaksanaan CPNS tahun 2019, selain passing grade yang diturunkan, selebihnya tidak ada yang berbeda dengan tahun sebelumnya.
Sementara itu, dalam pengambilan kartu tes kemarin, seorang wanita, Mariana, bersama bayi dalam dalam gendongannya menarik perhatian petugas BKD Kotim. Saat menunggu panggilan dan pengambilan kartu ujian, bayi berusia sekitar 7 bulan itu tampak tenang dalam gendongan Mariana yang datang dari Kecamatan Bukit Santuai itu. Dia mengajak bayinya karena tidak ada yang menjaga, sementara suaminya bekerja di kampung.
Di Sampit, Marina tinggal menumpang sementara di rumah keluarganya untuk keperluan pengambilan kartu ujian. ”Kalau nanti saat ujian seleksi kompetensi dasar suami saya yang jaga anak,” katanya.
Tak hanya Marina, pantauan Radar Sampit, beberapa pelamar terlihat mengajak anaknya saat pengambilan kartu ujian. Di sisi lain, sekitar 20 petugas dikerahkan melayani 620 peserta yang akan mengambil kartu ujian CPNS 2019. Jumlah tersebut sesuai formasi yang dilamar dan huruf awal nama.
Sekretaris BKD Kotim Wignyo Susanto mengatakan, dalam sehari pengambilan kartu ujian dibatasi 620 orang demi menghindari penumpukan peserta. Peserta yang tidak terdaftar di dalam pengumuman hari itu, tidak akan dilayani.
”Pengambilan kartu ujian berdasarkan formasi dan nama awal dilakukan agar tidak terjadi penumpukan. Kami belajar dari pengalaman tahun lalu," jelasnya.
Pihaknya hanya akan melayani peserta sesuai jadwal yang tertera. Karena itu, peserta harus benar-benar memperhatikan jadwal yang telah dikeluarkan. ”Yang datang hari ini kalau tidak ada di jadwal tidak akan kami layani. Jadi, peserta harus perhatikan pengumuman dengan benar. Baca lagi dengan teliti," tegasnya.
Apabila peserta datang namun namanya tak ada dalam jadwal yang telah ditempel di depan gedung CAT kantor BKD dengan alasan jauh atau sibuk, peserta tersebut tetap bisa mengambil dengan memberikan surat kuasa kepada yang mewakilkan.
Pengambilan kartu dimulai sejak 13 - 16 Januari 2020. Petugas mulai melayani sejak pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB. Pengambilan kartu ujian dilakukan di gedung CAT, kantor BKD, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 1.
Peserta yang mengambil kartu ujiannya sendiri, harus membawa dan menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) atau Surat Keterangan (Suket) telah melakukan perekaman KTP-el asli, ijazah asli, transkrip nilai akademik asli, dan menyerahkan lembar kartu pendaftaran SSCN 2019.
Sementara yang diwakilkan, selain diharuskan membawa dan menyerahkan dokumen yang diminta panitia seleksi (pansel), juga harus membawa dan menyerahkan surat kuasa bermaterai Rp 6.000 dan fotokopi KTP pengambil kartu ujian sebagai bukti panitia.
Dari hasil seleksi administrasi CPNS 2019, sebanyak 2.469 pelamar dinyatakan lulus. Peserta yang lulus berhak mengikuti tahap selanjutnya, yaitu SKD menggunakan computer assisted tes (CAT). Pelaksanaan SKD dijadwalkan pada Februari 2020 di aula Balai Diklat Aparatur BKD Jalan Asrama Haji Km 3,5, tepatnya belakang Stadion 29 November Sampit. (yn/ign)