SAMPIT – Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar (Disperindagsar) Kotawaringin Timur (Kotim) menegaskan, pihak kontraktor akan terus melanjutkan pembangunan Pasar Mangkikit di Jalan Pangeran Antasari, Sampit. Berbagai upaya akan dilakukan, termasuk menggusur sebagian rumah warga yang terkena dampak pembangunan pasar.
”Tetap lanjut, yang jadi kendala saat ini hanya karena ada salah seorang warga yang keberatan sebagian rumahnya dibongkar. Tapi, kalau tetap keras kepala, terpaksa kami gusur paksa,” kata Sekretaris Disperindagsar Kotim Paskahepgon, Rabu (2/3).
Paskahepgon menegaskan, proses pembangunan pasar yang terkenal dengan sebutan Pasar Subuh harus tetap lanjut. Rencananya, eksekusi akan dilakukan Maret ini. ”Dalam bulan ini akan kami laksanakan, karena sudah kami lakukan upaya perundingan dengan mengundang warga. Bahkan, sampai dijanjikan ganti rugi kios dua buah gratis, tetap tidak mau,” katanya.
Sekadar diketahui, tahun lalu kontraktor proyek berencana menambah luas bangunan pasar yang kini dalam tahap pembangunan dengan menggusur beberapa tempat tinggal warga. Sebanyak enam rumah warga rencananya akan dibongkar. Satu di antaranya sudah dibongkar karena disetujui pemiliknya.
---------- SPLIT TEXT ----------
”Pokoknya kami tidak setuju rumah kami dibongkar. Meski diganti dengan kios, kami tidak mau. Masa kami disuruh tidur di kios,” kata Mama Yuli, warga yang rumahnya terancam digusur, Senin (26/10).
Demikian halnya dengan Agus, warga lainnya. Dia menuding hal itu hanya akal-akalan dinas terkait untuk mencari keuntungan. Dia menilai pengerjaan proyek tersebut tak masuk akal. Saat ini, pekerjaan pondasi proyek sudah dilakukan, tapi rencana perluasan baru diungkapkan sekarang. Dugaannya, ada pemesan kios baru sehingga harus mengorbankan warga sekitar.
Sebelumnya, pembangunan pasar itu juga sempat dipertanyakan kejelasannya. Sebab, target penyelesaian pembangunan meleset dari jadwal. “Sudah satu tahun satu bulan, belum juga kelihatan bangunannya. Padahal, janjinya dulu pembangunan pasar bisa selesai enam sampai delapan bulan saja,” kata Sekretaris Pengurus Pasar Mangkikit Ferli.
Pihak pengurus mengaku bingung karena sering ditanya pedagang tentang jadwal penyelesaian pembangunan pasar. Mereka meminta pemerintah daerah mengambil alih pekerjaan jika pekerjaan itu tak bisa dikerjakan cepat pihak kontraktor.
Pembangunan Pasar Mangkikit ini baru memasuki tahap awal. Tak banyak yang sudah dikerjakan. Pantauan koran ini, pekerjaan masih dalam tahap pembuatan pondasi. Padahal, sudah lebih dari setahun ini pasar itu dikosongkan dan direlokasi ke Terminal Kodim. (oes/ign