SAMPIT - Proyek saluran air (drainase) yang hingga kini masih berjalan, berdampak pada tidak berfungsinya Alat Pemberi Isyarat Lalulintas (APIL) atau traffic light.
Akibat tidak berfungsinya lampu pengatur lalulintas ini, kerap kali menimbulkan kecelakaan pengendara bermotor.
Atas ketidaknyamanan ini, Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Supian Hadi meminta maaf kepada warga Sampit, khususnya yang tinggal di perkotaan.
“Saya mohon maaf, memang ada sedikit gangguan kelancaran pada saat di jalan yang dilalui, karena adanya perbaikan drainase,” ujarnya.
Supian mengakui, proyek drainase tidak hanya mengganggu kelancaran pengguna jalan, juga mengakibatkan pemadaman lampu lalulintas di beberapa persimpangan jalan yang terkena dampak pelebaran saluran air ini.
“Saya mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dulu, sampai pengerjaan drainase ini selesai,” pintanya.
Baru-baru ini, tidak berfungsinya lampu pengatur lalulintas di beberapa persimpangan jalan mengakibatkan kecelakaan kendaraan, korbannya pun sampai harus dilarikan ke rumah sakit.
Terlebih pada malam hari, keberadaan lampu lalulintas sangat penting untuk mengatur pengendara dan menghindari terjadinya kecelakaan.
“Mohon maaf kalau ada yang menjadi korban kecelakaan, tunggu saja pada saatnya nanti di pertengahan tahun ini, semoga semua pengerjaan selesai, semua akan beres, semua akan mulus dan lampu traffic light pun akan aktif kembali,” janjinya.
Meski begitu, menurutnya, telah ada beberapa lampu lalulintas yang berfungsi normal, kalaupun ada yang kemudian padam atau tidak berfungsi, disinyalir hal itu karena sedang dalam tahap percobaan atau memang ada yang bermasalah dengan traffic light-nya.
“Saya yakin dinas terkait mengetahui jika ada masalah pada traffic light, pasti akan segera diperbaiki, karena itu untuk keselamatan pengendara. Karena ini kondisinya masih dalam tahap pengerjaan drainase, saya mohon kepada warga untuk berhati-hati,” imbaunya. (yn/fm)