PANGKALAN BUN - Sepanjang Januari tahun 2020, anggota tim rescue cepat Satpol PP dan Damkar Kobar dibuat kalang kabut dengan masifnya keberadaan sarang tawon Vespa Affinis (tawon Ndas). Hampir setiap hari mereka harus melakukan operasi tangkap tawon (OTT).
Kepala Seksi Penyelematan dan Evakuasi Korban, Satpol PP dan Damkar Kobar, Dwi Agus Suhartono mengungkapkan bahwa sejak awal Januari 2020 pihaknya telah melaksanakan 17 kali OTT Vespa Affinis di permukiman warga.
“Banyaknya laporan keberadaan sarang tawon ini diduga karena terjadi pergantian musim dari musim kemarau ke musim penghujan,” ujarnya, Selasa (21/1).
Menurutnya dari 17 laporan tersebut masih ada dua pekerjaan rumah OTT sarang tawong yang belum dilakukan. Salah satunya yang berada di trafo jaringan tegangan menengah milik PLN. Pihaknya belum berani bertindak sebelum ada persetujuan dari PLN mengingat akan berakibat pada keselamatan anggotanya.
“Setelah siap, baru PLN menghubungi Damkar, sebab ada di instalasi listrik PLN, kami tidak berani sebelum PLN mematikan aliran listrik,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa dalam melakukan evakuasi sarang tawon, Damkar kerap menghadapi beberapa kendala seperti lokasi yang tersembunyi di tempat sulit dijangkau. Saat evakuasi, keberadaan masyarakat sekitar yang melihat juga mengganggu kinerja Damkar, serta jarak tempuh jika laporan ada di luar kota Pangkalan Bun.
Walau minim, untuk sarana dan prasarana juga saat ini masih bisa diakali dengan peralatan yang dimiliki Damkar, meskipun belum standar, seperti alat pelindung diri.
“Misal baju pelindung, helm pengaman, sarung tangan, masker, kacamata safety, bahkan evakuasi kemarin 1 orang personel ada yang tersengat,” pungkasnya. (tyo/sla)