SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Senin, 27 Januari 2020 16:54
Sampit Rawan Terjangkit, Semua Pihak Terkait Siaga
Ilustrasi penanganan tenaga media terhadap pasien yang terjangkit virus Korona di Wuhan, Tiongkok. (AFP)

SAMPIT – Virus corona yang menyebar di belasan negara rawan menjangkiti Kota Sampit. Pasalnya, jalur transportasi ke Sampit relatif mudah dan kapal dari Cina kerap masuk ke Kotim. Semua instansi terkait siaga mencegah infeksi virus mematikan itu merebak.

Bandara Haji Asan Sampit bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Sampit memperketat pengawasan pengunjung. Pengawasan dilakukan berdasarkan instruksi Kementerian Kesehatan.

”Kami mendukung dan bekerja sama dengan KKP dan stakeholder terkait melakukan tindakan pengawasan terhadap pengunjung bandara sejak dikeluarkannya informasi yang beredar dari Kemenkes, bahwa Sampit termasuk daerah yang harus diperketat pengawasannya,” kata Havandi, Minggu (26/1).

Havandi menuturkan, Bandara Haji Asan Sampit bukan bandara internasional, sehingga teknis pengawasan yang dilakukan tak sama. ”Tetapi kami tetap waspada. Kalaupun ada penerbangan dari Singapura, tidak langsung melalui Sampit, tetapi lewat Cengkareng dulu dan tidak ada penerbangan langsung dari Singapura ke Sampit,” katanya.

Di samping itu, lanjutnya, pengawasan juga dilakukan Kantor Imigrasi Sampit. ”Kawan-kawan dari Imigrasi Sampit sangat peduli terhadap penerbangan, baik in schedule maupun di luar schedule. Apalagi jika sewaktu-waktu ada orang Cina, pasti dilakukan pengawasan,” ujarnya.

Terpisah, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Sampit menyatakan, berdasarkan data KKP, pada 2019 lalu tercatat sebanyak 27 kapal Cina masuk ke Kotim. Puluhan kapal itu membawa 546 orang anak buah kapal.

Kepala KKP Kelas III Sampit Agus Yordani mengatakan, pihaknya memeriksa setiap penumpang menggunakan alat thermoscanner portable, baik penumpang pesawat maupun kapal.

”Meski Bandara Haji Asan Sampit bukan bandara internasional, tetap saja harus dilakukan pemeriksaan,” tegas Agus.

Agus menuturkan, virus corona rawan masuk melalui jalur laut. Saat ini Cina mengambil bijih nikel di Kalimantan Tengah melalui Sampit. ”Hasil pemantauan sementara, belum ditemukan warga di Sampit yang terinveksi virus corona. Jika ada, korban akan langsung dievakuasi. Rumah sakit telah menyiapkan ruang isolasi untuk pasien yang terserang virus corona,” katanya.

Sekda Kotim Halikinnor mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan KKP dan meminta Dinas Kesehatan ikut memantau. Rumah sakit juga diminta siaga dan menyiapkan ruang isolasi.

”Intinya, saat ini Pemkab Kotim mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan, terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait yang melakukan penanganan, sembari menunggu petunjuk dari pemerintah pusat terkait penanganannya,” pungkasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kotim Faisal Novendra Cahyanto mengatakan, pihaknya ikut memantau gejala yang ditimbulkan terkait penyebaran virus corona. Pihaknya juga telah meningkatkan kewaspadaaan hingga ke tingkat puskesmas.

”Dinkes sudah edarkan kewaspadaan ke Puskesmas terkait 2019-V (virus corona) ini. Tadi pagi (kemarin, Red) saya bersama petugas KKP juga sudah melakukan pemantauan penumpang di Bandara Haji Asan Sampit,” ujarnya, seraya menambahkan, pihaknya juga akan menggelar rapat hari ini terkait masalah itu.

Kabid P2P Dinkes Kotim Bahkrudin menambahkan, masyarakat Kotim harus mengenali gelaja klinis seseorang yang terjangkit virus corona. Gejala klinisnya, demam, batuk, pilek, gangguan pernapasan, sakit tenggorokan, letih, dan lesu.

Untuk mencegah penyebarannya, lanjutnya, warga bisa melakukan antisipasi dengan sering mencuci tangan menggunakan sabun, menggunakan masker apabila batuk dan pilek, mengonsumsi gizi seimbang, perbanyak makan sayur dan buah, berhati-hati kontak dengan hewan, rajin olahraga, dan istirahat yang cukup.

”Jangan mengonsumsi daging yang tidak dimasak. Bila batuk, pilek, dan sesak napas, segera datangi fasilitas kesehatan,” katanya.

Direktur RSUD dr Murjani Sampit Denny Muda Perdana mengatakan, rumah sakit telah melakukan tindakan pengawasan di front line, khususnya di Intalasi Gawat Darurat (IGD) dan pintu masuk poliklinik.

”Pengawasan sudah dilakukan terutama di IGD. Jadi, ada ataupun tidak adanya pemberitaan terkait virus corona, kami harus siap. Kami juga sudah mempunyai tim yang nantinya bergerak menindaklanjuti apabila ada kasus,” ujarnya.

Menurutnya, tim itu dinamakan tim skrining yang sebelumnya sudah berpengalaman menindaklanjuti virus serupa. ”Beberapa tahun lalu Indonesia juga sempat beredar terkait virus flu burung dan tim skrining dari rumah sakit siap melakukan pengawasan,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Imigrasi Kelas II Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Sampit Iwan Irawan melalui Kepala Seksi Informasi dan Komunikasi Indra Maulana mengatakan, Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sampit yang membawahi wilayah Sampit dan Kumai (Kobar), telah melakukan pemeriksaan terhadap alat angkut (kapal) barang yang di dalamnya terdapat crew dari berbagai negara.

”Tujuannya untuk mengecek keabsahan dokumen yang dimiliki warga negara asing (WNA) jika ingin masuk ke wilayah Indonesia,” ujarnya.

Dia menjelaskan, pihaknya tidak membawahi tempat pemeriksaan imigrasi umum seperti halnya di Bandara Soekarno Hatta atau pelabuhan laut di Batam. Terkait pencegahan penyebaran virus corona di Kotim, pihaknya siap membantu dan berkoordinasi dengan pihak terkait.

”Sejauh ini belum ada instruksi khusus dari Kantor Ditjen Imigrasi pusat terkait virus corona. Tetapi, pada prinsipnya kami (Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sampit) akan selalu siap bersinergi dengan pihak terkait dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona di Kotim,” tandasnya.

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Sampit juga siap membantu upaya pencegahan masuknya virus corona melalui Pelabuhan Sampit. Kepala Seksi (Kasi) Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli KSOP Sampit Baslan Damang mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Klas III Sampit.

”KSOP siap memback-up jika diperlukan penangan di pelabuhan,” ujarnya.

Sejauh ini, lanjutnya, antisipasi dilakukan dengan memeriksa kapal yang datang, terutama dari daerah yang terjangkit. ”Apabila ada kapal yang datang dari daerah terjangkit, harus melalui pemeriksaan terlebih dahulu oleh KKP sebelum sandar dan beraktivitas di pelabuhan,” tegas Baslan.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kotim Rudianur mendorong Pemkab Kotim mengantisipasi wabah virus tersebut. Pasalnya, Sampit merupakan salah satu wilayah yang ditetapkan Kementerian Kesehatan rawan masuknya wabah itu, terutama melalui jalur udara dan laut.

”Memang di Sampit tidak ada penerbangan langsung ke Cina, tetapi dari data pemerintah pusat, Kotim merupakan salah satu daerah yang diminta mengantisipasi itu. Artinya, jalur masuk baik udara dan laut harus diperketat,” kata Rudianur.

Anggota Komisi III Riskon Fabiansyah menambahkan, sebagai salah satu daerah yang diminta siaga, Pemkab Kotim harus ekstra keras mengantisipasi masuknya virus corona.

”Sudah seharusnya dinas teknis melakukan upaya preventif dengan mempersiapkan rumah sakit rujukan apabila ditemukan suspect penularan virus corona," kata Eko, sapaan akrabnya.

Kapolres Kotim AKBP Mohammad Rommel menambahkan, pihaknya ikut menyiagakan personel untuk mencegah dan mendeteksi masuknya virus tersebut. Selain itu, melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait melalui Polsek Kawasan Pelabuhan Mentaya (KPM) untuk areal pelabuhan dan Polsek Baamang untuk areal Bandara H Asan Sampit. (dia/ang/sir/dc/yn/hgn/ign)

 

loading...

BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers