PULANG PISAU – Agus Iping, tersangka kasus pembunuhan terhadap ibu kandungnya sendiri, ternyata merupakan pecandu narkoba jenis sabu-sabu. Hal itu terungkap dari hasil pemeriksaan urine oleh Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Pulang Pisau (Pulpis).
Urine pemuda tersebut dinyatakan positif sabu. Polres Pulpis akan mendalami pasokan sabu yang dikonsumsi Agus. Kapolres Pulpis AKBP Siswo Yuwono mengatakan, hal itu dilakukan juga untuk mencegah peredaran sabu di Pulpis.
”Satresnakoba telah bergerak mencari tahu dan menyelidiki asal narkoba yang didapat serta dikonsumsi tersangka. Jadi terus kami lidik," terangnya.
Sementara itu, tersangka mengaku mendapatkan narkoba dari temannya. Dia juga mengakui tega membunuh ibu kandungnya menggunakan kayu dan timbangan, karena orang yang melahirkannya itu memintanya bertobat, namun dia menolak.
”Selain karena handphone, saat kejadian ibu saya meminta saya untuk istigfar. Di sanalah saya langsung memukul ibu saya beberapa kali," ujarnya.
Tragedi berdarah itu terjadi Kamis (23/1) malam lalu. Kejadian itu berawal ketika Agus Iping pulang ke rumahnya di Jalan Anang Danum, Desa Kanmit. Dia berniat mencari selulernya yang terjatuh di sekitar rumahnya.
Agus yang diduga dalam pengaruh obat keras yang ditenggaknya mencari ponsel sambil marah-marah. Sang ibu yang saat itu ada di rumah tetangga mendatangi anaknya. Pelaku yang masih emosi, lalu membuka tangki sepeda motornya. Dia kemudian mengambil korek api dan membakar motornya. Melihat anaknya semakin tak terkendali, sang ibu berusaha menenangkan.
Bukannya menurut, Agus justru kian naik pitam. Dia lalu memukul ibunya menggunakan kayu hingga wanita itu tersungkur. Belum puas melihat orang yang melahirkannya roboh, Agus mengambil alat timbangan dari kuningan alias dacing. Timbangan besi itu lalu dihantamkannya berulang kali ibunya hingga tewas.
Pembunuhan yang dilakukan Agus hanya berselang beberapa hari setelah kejadian serupa di Desa Sangai, Kecamatan Telaga Antang, Kabupaten Kotawaringin Timur, 8 Januari lalu. Narkoba membuat Fr (35) tega menghabisi ibunya, Bl (70).
Pecandu sabu itu tak terima dinasihati karena gemar mengonsumsi barang haram dan mabuk-mabukan. Kematian sang ibu lalu diumumkan melalui pengeras suara di masjid. (der/ign)