SAMPIT— Meski keberadaannya sering kali menimbulkan pro dan kontra, namun pembangunan depo sampah masih menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotim, idealnya depo sampah yang terbangun di wilayah ini sebanyak 15 depo.
Kepala DLH Kotim Sangggul Lumban Gaol mengatakan, masalah sampah tidak ada habisnya, sebab semua masyarakat setiap harinya memproduksi sampah, sehingga solusi yang dilakukan pun banyak, salah satunya mengolah sampah dengan keberadaan depo sampah.
"Idealnya di Kotim ada 15 depo sampah, untuk menampung seluruh sampah warga Kotim dengan volume 65 ton per hari," jelas Sanggul.
Sanggul berharap pada 2020 atau 2021 pembangunan depo sampah dapat kembali dilakukan, namun menurutnya dengan banyaknya depo sampah yang terbangun bukan agar masyarakat semakin banyak membuang sampah. Justru pihaknya ingin volume sampah di Kotim dapat berkurang, dan sampah yang dibuang sudah dapat dipilah terlebih dahulu.
Rencana Pemkab Kotim untuk membangun hingga total 15 depo sampah, kemungkinan hal tersebut baru dapat terwujud sekitar tahun 2024. Sehingga Sanggul berharap Kotim pada tahun 2024 nantinya bisa terbebas dari sampah yang berserakan di pinggir jalan.
"Harapan kami di tahun 2024 seluruh depo sampah sudah terbangun, jadi tidak ada lagi melihat sampah yang berhamburan di pinggir jalan," sebutnya.
Saat ini di Kotim sudah terbangun tujuh depo sampah yang terbagi di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Kecamatan Baamang, diantaranya tiga depo sampah berkapasitas 200 meter kubik, yakni Depo Sehati 01 Jalan Pelita, Depo Sehati 02 Jalan MT Haryono atau Jalan Tatar, Depo Sehati 03 Jalan KS Tubun.
Sementara itu untuk depo mini dengan kapasitas 50 meter kubik yakni di Depo Mini Sehati 01 Jalan Tidar (Perumahan Pemda), Depo Mini Sehati 02 Jalan Sampurna, Depo Mini Sehati 03 Jalan Antang, serta Depo Sehati 04 dengan kapasitas 300 ton per hari yang berlokasi di Gang SMPN 3 Kecamatan Baamang. (yn/dc)