PALANGKA RAYA- Kejadian pembuangan bayi di semak belukar kembali terjadi di Kota Palangka Raya, setelah kejadian serupa di Jalan Mahir Mahar lingkar luar, tanggal 1 Juni 2019 silam. Kali ini, manusia tak berdosa itu ditemukan di pinggir jalan RTA Milono kilometer 4,5 sekitar pukul 10.45 WIB, Kamis (13/2).
Diketahui, sosok bayi laki-laki berparas ganteng itu memiliki barat badan mencapai 2,3 kilogram dan panjang 49 sentimeter.
Informasi dari lokasi kejadian, bayi tersebut ditemukan Esya, seorang pelajar kelas X SMA III Palangka Raya. Sebelum mendapati bayi tersebut, kepada petugas kepolisian ia mengaku sempat curiga ada gerakan di semak-semak, namun tidak ada suara tangisan. Dan menurutnya, ketika ditemukan tali pusar sudah terpotong dengan berbalutkan perban. Sehingga kesannya, bayi itu lahir dengan waktu yang pas dan ditangani secara medis.
Lokasi penemuan tersebut, tak jauh dari kios-kios masyarakat di Jalan RTA Milono. Esya mengaku pada waktu pertama mencurigai hal itu, ia pun berlalu karena mendesak mengunjungi temannya.
Kemudian lanjutnya, rasa penasaran semakin ada, sehingga ia mengajak dua orang temannya, bernama Ayu dan Nadila kembali ke lokasi dan mendapati bayi tersebut. Menurutnya, saat ditemukan dengan kondisi berbaring beralas plastik hitam dengan balutan pakaian merah muda dan sudah banyak dikerumuni semut, tetapi tidak menangis.
Selanjutnya, remaja berusia 16 tahun ini bersama rekannya langsung menghubungi orang tuanya dan membawa bayi tersebut ke lokasi lain. Sampai akhirnya melapor ke polisi atas temuan bayi lelaki itu, dan langsung dibawa ke rumah sakit.
"Pokoknya tadi mau ngeprint dari Jalan RTA Milono mau ke Jalan Pilau. Saya lihat rumput gerak-gerak, terus balik lagi sambil bawa teman. Pas dibuka ternyata bayi. Jujur saya shok dan langsung menelpon ibu saya dan akhirnya melapor ke polisi. Pokoknya saya tidak menyangka dan ini saja masih gugup," ucap Esya saat berada di RS Bhayangkara.
Remaja ini menambahkan, sebelumnya ia tidak melihat orang lain meletakkan bayi tersebut dan menduga bahwa sudah lama bayi itu berada di lokasi. ”Saya tidak tahu, pokoknya lihat bayi itu setelah curiga rumput bergerak dan langsung ngubungin mamah,” tegasnya.
Atas kejadian ini, polisi pun melakukan proses penyelidikan dan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, untuk mengungkap kasus tersebut.
Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Dwi Tunggal Jaladri mengatakan, bayi malang itu sudah ditangani pihak kepolisian dan dibawa ke RS Bhayangkara, dengan kondisi stabil dan sehat. Dirinya memperkirakan bayi tersebut berusia satu hari.
”Ketika ditemukan tali pusar sudah terpotong dengan terbalut perban yang diperkirakan dilakukan oleh seseorang yang memiliki keahlian medis. Jadi dipotong dulu baru dibuang. Panjang 49 sentimeter dan berat 2,3 kilogram dan itu dirawat di RS Bhayangkara. Proses penyelidikan masih dilakukan dengan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi,” pungkasnya, kemarin.
Jaladri menambahkan, ada ditemukan luka pada bayi tersebut, namun tidak mengkhawatirkan, dan apakah ada unsur kriminal atau tidak, pihaknya masih terus menyelidiki. Dan tim identifikasi sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Jalan RTA Milono tersebut.
Pantauan Radar Palangka, atas temuan bayi tersebut, sudah beberapa pihak yang ingin mengadopsi, serta mengutuk perbuatan orang tua bayi tersebut.(daq/gus)