PANGKALAN BUN - Kebakaran besar terjadi di permukiman padat penduduk di Jalan Seroja, RT 17, RW 08, Kelurahan Mendawai, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Jumat (14/2) pukul 17.00 WIB.
Kebakaran yang menghanguskan tiga rumah milik Misnah, Abdul Hamid, dan Nafriansyah yang merupakan Ketua RT itu hingga kini belum diketahui secara pasti penyebabnya.
Informasi yang dihimpun di lokasi kebakaran, api pertama kali diketahui oleh Lukman Hakim (60), saat itu ia melihat ada kepulan asap yang berasal dari rumah Misnah. Rumah tersebut diketahui dalam keadaan terkunci alias sedang ditinggal pemiliknya.
Saat upaya pemadaman, warga sempat mendobrak pintu rumah Misnah untuk menyelematkan barang-barang berharga di dalamnya. Warga juga melihat api sudah membesar di ruang tengah tempat perabotan elektronik berada yaitu ruang televisi.
Kendati cepat diketahui oleh warga, namun kencangnya hembusan angin membuat api cepat membesar dan mulai merembet ke rumah yang berada di bagian kiri dan kanannya. Di sisi lain warga kemudian menghubungi Damkar Kobar.
Mendapat laporan, Damkar Kobar mengerahkan delapan unit armadanya untuk memadamkan api. Namun mobil damkar kesulitan mencapai lokasi karena jalan menuju lokasi kebakaran sangat sempit dan dipenuhi masyarakat yang menonton. Besarnya kobaran api serta jarak rumah yang berdekatan menyebabkan api dengan cepat membakar rumah di sekitarnya.
Hampir satu jam anggota Damkar dan BPBD Kobar serta masyarakat berjibaku memadamkan api. Pukul 18.00 WIB petugas Damkar berhasil menjinakkan api dan melakukan pendinginan.
Menurut salah satu saksi mata, kebakaran tersebut bermula dari rumah Misnah yang saat itu pulang kampung dan rumah dalam keadaan terkunci.
“Waktu itu ada satu warga berteriak ada kebakaran dan warga lainnya langsung dobrak pintu untuk masuk. Mereka juga melihat api sudah membesar dari ruang televisi,” ujar salah seorang saksi mata kebakaran, Maslanah.
Sementara itu, salah satu putra pemilik rumah yang terbakar Iqbal Tirta Ramadhan menceritakan saat itu ia sedang berbaring di dalam rumahnya, ia mendengar ribut - ribut dan teriakan kebakaran. Ia menyangka lokasi kebakaran berada juah dari kediamannya namun saat keluar, api sudah membesar dan membakar bagian atap rumah Misnah.
“Kemudian saya bersama keluarga mengeluarkan barang- barang di dalam rumah, karena api disebelah rumah sudah sangat besar dan mulai merembet ke rumah saya,” ujarnya.
Bupati Kobar Hj Nurhidayah yang mendapat laporan kebakaran tersebut bersama suami HM Ruslan AS segera menuju lokasi, ia memberikan dorongan moral kepada naggota Damkar yang berupaya melakukan pemadaman.
Bupati bersama suami juga rela berbasah - basahan terkena semprotan air dari anggota Damkar yang berjibaku memadamkan api.
Ia mengatakan bahwa dalam musibah tersebut ada tiga unit rumah yang terbakar, kendati demikian belum bisa dipastikan apa penyebab kebakaran terjadi.
Mengingat bahwa di lokasi kebakaran merupakan perumahan padat penduduk, maka ia menginstruksikan kepada damkar untuk mensiagakan satu unit damkar di lokasi kejadian.
Sementara itu kepada korban kebakaran, nanti akan ditawarkan untuk menempati sementara rumah singgah yang dimiliki Pemkab Kobar dan akan diberikan tali asih kepada keluarga korban kebakaran.
“Kalau nanti tidak ada tempat tinggal akan kita tampung sementara di rumah singgah Dinsos dan akan kita berikan tali asih kepada keluarga korban,” pungkasnya.
Untuk diketahui dalam musibah kebakaran tersebut, Damkar Kobar mengerahkan sebanyak 8 unit armadanya, dua dari BPBD Kobar dan satu unit dari PT Korindo. (tyo/sla)