SAMPIT - Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Ary Dewar mengakui dampak dari proyek multiyears sangat luar biasa. Ratusan miliar rupiah, anggaran daerah disedot.
Hasilnya, selama lima tahun terakhir ini, pembangunan di daerah pelosok Kotim sangat minim. Maka dari itu, kedepannya, Ary Dewar menegaskan agar tidak ada lagi proyek multiyears.
“Betul, saya berani katakan proyek multiyears ini menjadi biang pembangunan di daerah pelosok tertinggal. Kenapa begitu? karena anggaran itu habis-habisan untuk membayar proyek multiyears semua, ratusan miliar rupaiah setiap tahunnya anggaran terkuras,“ kata Ary Dewar.
Ary Dewar menekankan, kebijakan pemerintah selanjutnya tidak ada lagi berfokus untuk membangun di daerah perkotaan. Harusnya sudah melirik hingga ke pedalaman. Pasalnya, pembangunan daerah pelosok atau pinggiran perkotaan sangat jauh tertinggal.
“Ketimpangan dan ketertinggalan pembangunan ini sangat kentara antara perkotaan dan pedesaan,” tegasnya.
Maka dari itu, komisi IV DPRD Kotim kedepannya akan mendorong Pemkab Kotim untuk membangun jalan penghubung antardesa. seperti jalan menuju perkebunan masyarakat dan sentra produksi pertanian lainnya.
“Jalan di daerah pelosok menjadi wewenang Pemkab, akan harus jadi perhatian, paling tidak setiap tahun anggaran masuk ke pelosok. Diharapkan masyarakat Kotim dari daerah Teluk Sampit sampai Antang Kalang bisa menikmati jalan beraspal,” tandas Ketua DPC Gerindra Kotim ini. (ang/fm)