PANGKALAN BUN - Siswi di salah satu sekolah menangah atas di Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat menjadi korban aksi perundungan (bully) dari teman satu kelasnya. Hal itu diduga dilatarbelakangi munculnya foto setengah bugil di akun media sosial.
Kemunculan foto tak senonoh itu diduga ulah dari peretas yang berhasil membobol akun korban. Padahal sejatinya foto yang terpampang di akun medsos tersebut bukanlah foto dirinya.
Siswi dari Kecamatan Arut Selatan tertekan karena harus menahan malu dan menangis karena aksi perundungan tersebut. Awalnya korban tidak mengetahui bahwa akun facebook miliknya diretas dan foto profilnya telah diganti. Korban baru tahu setelah mendapat kabar dari teman sekelasnya.
Ibu korban mengatakan bahwa peristiwa tersebut bermula dari perkenalan anaknya dengan salah seorang perempuan melalui media sosial dengan inisial IM beberapa waktu yang lalu. Ketika itu IM pernah melakukan komunikasi melalui aplikasi messenger dengan anaknya. Saat komunikasi itu, IM menanyakan apakah payudara anaknya sudah tumbuh. Ia beralasan bahwa anak IM saat ini sedang mengidap penyakit di payudara. Kemudian IM meminta agar korban memfoto payudaranya dan foto tersebut dikirimkan ke IM, namun permintaan IM ditolak korban
“Awalnya IM meminta foto payudara anak saya yang katanya mau disamakan dengan anaknya, tapi ditolak. Bahkan perempuan itu juga meminta anak saya untuk melakukan video telanjang, tentu saja permintaan itu ditolak anak saya,” beber ibu korban, Senin (24/2).
Merasa bahwa permintaannya ditolak, IM kemudian mengirimkan satu foto setengah telanjang kepada korban, dengan mengatakan bahwa foto tersebut akan disebar dan diviralkan, padahal foto tersebut bukan foto korban.
Bunga sempat takut dan menceritakan hal ini kepada teman satu kelasnya, kemudian apa yang ditakutkan terjadi ketika ia berangkat sekolah teman-temannya melakukan perundungan karena foto profil akun medsos korban sudah berganti foto setengah telanjang.
“Karena ada foto tak senonoh di akunnya, anak saya di bully di sekolah. Bahkan ada yang menghardik dengan kata-kata berapa tarifmu. Jelas saja anak saya sakit hati dan tertekan hingga akhirnya menangis,” ujarnya.
Hingga saat ini, ibu korban masih merasa khawatir, karena IM diduga juga menyimpan foto editan yang menunjukkan bagian kepala anaknya dengan badan bugil seluruhnya. Ia takut foto tersebut kembali disebar di medsos. Karena sudah beberapa kali IM mengancam anaknya. Bahkan kemarin sore IM masih ngotot meminta korban untuk membuat video bugil.
“Walaupun editan saya tetap khawatir, perasaan saya sebagai orangtua tidak terima putri saya diperlakukan begini, sepertinya IM ini ada kelainan,” pungkasnya.
Meski demikian pihaknya bersyukur karena teman sekolah korban telah menyadari bahwa akun medsos korban diretas oleh seseorang. Dan aksi perundungan tidak terjadi lagi dan telah saling memaafkan. (tyo/sla)