SAMPIT— Pemerintah daerah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) memberikan apresiasi kepada pelajar yang telah mengharumkan nama Kotim, ke tingkat nasional dengan karya ilmiah yang memanfaatkan kearifan lokal yakni akar kayu Laban, menjadi obat diabetes.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim Halikinnor menyebut, bangga atas prestasi yang dicapai oleh tiga orang pelajar wanita dari sekolah MTsN 1 Kotim itu, sehingga memberikan apresiasi atas apa yang telah mereka raih.
"Kami bangga ada pelajar Kotim yang berprestasi di tingkat nasional, kami apresiasi itu," ujarnya.
Halikin berharap atas karya ilmiah yang berhasil menjadi juara 1 National Science and Enggineering Competition (NSEC) 2020 nantinya, karya ilmiah itu dapat dipatenkan, bahwa karya ilmiah tersebut benar - benar temuan dari Kotim.
"Saya sudah koordinasi dengan Sekda Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), untuk mematenkan hasil karya ilmiah dari pelajar tersebut, bahwa itu benar - benar temuan dari Kotim," ungkapnya.
Bulan Oktober mendatang ketiga pelajar tersebut akan berlaga ke ajang sains internasional di Istanbul Turki, namun saat ini mereka sedang menggalang bantuan dana sebab biaya keberangkatan tidak ditanggung atau biaya secara mandiri.
"Terkait mereka yang memerlukan biaya untuk berangkat ke luar negeri, saya sudah diteruskan ke dinas pendidikan agar bisa dikoordinasikan juga antara pemerintah kabupaten dan provinsi karena ini mewakili Indonesia," terangnya.
Halikin menyebut pelajar berprestasi yang berlaga ke tingkat internasional, dengan membawa nama Indonesia biasanya akan ditangani oleh pemerintah pusat, sehingga sejauh ini Pemkab Kotim akan membantu memfasilitasi komunikasi ke pemerintah pusat.
"Untuk menuju pemerintah pusat akan dibantu oleh pemerintah daerah," sebutnya.
Untuk diketahui tiga pelajar MTsN 1 Kotim yakni; Hanuf Nurwiyanti, Nidauljannah, dan Selvizah Lailatul Jannah berhasil memanfaatkan akar kayu laban sebagai pengobatan alternatif diabetes Suku Dayak Kalteng dengan mengangkat kearifan lokal. (yn/dc)