SAMPIT - Perusahan perkebunan kelapa sawit yang tergabung dalam Musirawas Group ikut ambil peran dalam mencegah penularan Corona Virus Disease atau Covid-19. Hal tersebut dilakukan oleh Musirawas Group mengingat terus meningkatnya jumlah pasien yang terinfeksi Covid-19 di beberapa daerah di Indonesia.
Upaya yang dilakukan oleh Musirawas Group dalam pencegahan penyebaran Covid-19 adalah dengan melakukan sosialisasi pencegahan penyebaran virus korona di dalam perusahaan PT Uni Primacom, PT Musirawas Citraharpindo, PT Sumur Pandawangi, dan di desa-desa binaan. Sejumlah spanduk sosialisasi dipasang secara masif di lokasi strategis, seperti pintu masuk perusahaan, kantor, sekolah, dan mes karyawan.
Beberapa cara pencegahan penularan adalah: Sering cuci tangan pakai sabun; Jaga jarak interaksi; Kurang perjalanan dan tunda pertemuan; Menerapkan pola hidup bersih dan sehat di rumah; Bila sakit langsung periksa ke klinik kesehatan. Gejala yang harus diwaspadai adalah demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, gangguan pernafasan, letih dan lesu.
Penyemprotan disinfektan pun dilakukan di bangunan perkantoran, sekolah, dan mes karyawan. Bahkan kendaraan dan karyawan yang akan masuk area kebun tak lepas dari penyemprotan disinfektan di pintu gerbang.
Dalam memutus rantai penyebaran virus korona, tidak hanya dilakukan di lingkungan kebun. Warga desa binaan sekitar perusahaan tidak luput dari upaya pencegahan. Melalui anggaran corporate sosial responsibility (CSR) di bidang tanggap darurat dan bencana alam, Unit Kerja Kemitraan Masyarakat Musirawas Group mengadakan cek kesehatan dan berobat gratis.
Musirawas juga membagikan 150 sarana cuci tangan (bak air dan sabun) kepada karyawan dan 15 desa binaan perusahaan yang berada di Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kabupaten Seruyan. Kegiatan positif yang dilakukan oleh Musirawas Group direspon positif oleh pemerintah desa yang berada di sekitar perusahaan Musirawas Group.
Kepala Desa Asam Baru, Kecamatan Danau Seluluk, Kabupaten Seruyan, Rubianto menyatakan bahwa pembagian sarana cuci tangan sangat diperlukan masyarakat. Cuci tangan merupakan salah satu upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
"Ini sangat positif, dan bisa menjadi contoh bagi investor lainnya. Dengan adanya sarana seperti ini, kita bisa mencegah penyebaran virus korona. Selanjutnya sarana cuci tangan ini pun masih bisa dimanfaatkan masyarakat untuk tetap menjaga pola hidup sehat," ujar Rubianto.
Rubianto juga mengapresiasi Musirawas Group yang selalu hadir menjawab kebutuhan masyarakat. Dia berharap sarana ini bisa bermanfaat, dan semua warga terhindar dari bahaya wabah korona.
Wakil Direktur Umum dan Pengembangan Musirawas Group Djunta Mahendro mengimbau kepada seluruh karyawannya untuk tidak melakukan perjalanan keluar kebun sebagai upaya pencegahan penyebaran virus korona. Saat Lebaran nanti, perusahaan juga menyarankan agar para pekerja tidak mudik Lebaran.
”Banyak pekerja di perkebunan yang berasal dari Pulau Jawa. Sementara di Pulau Jawa sudah menjadi zona merah. Kami tidak ingin karyawan tertular saat pulang kampung. Jika sampai tertular, kasus Covid-19 di Kalimantan Tengah bisa meledak setelah Lebaran,” ujar Djunta Mahendro
Kabag Humas Musirawas Group Anwaryono menambahkan, saran perusahaan kepada karyawan untuk tidak mudik sejalan dengan imbauan pemerintah pusat. Saat ini pemerintah pusat tengah mengkaji kebijakan "Tidak Mudik Tidak Piknik Lebaran 2020". Kebijakan itu diambil sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19.
"Tidak Mudik, Tidak Piknik Lebaran 2020" jadi salah satu alternatif yang diambil jika status darurat dari wabah virus corona masih diberlakukan hingga 29 Mei 2019. Sementara untuk Lebaran Idul Fitri diprediksi akan jatuh pada 23-24 Mei 2020.
”Jika Covid-19 belum bisa ditanggulangi hingga Ramadan, arus mudik akan membuat penanganan virus yang bermula dari Kota Wuhan ini semakin pelik. Kami berharap masyarakat dapat berperan aktif mencegah penularan virus corona dengan cara tidak bepergian, apalagi melakukan mudik pada saat libur Lebaran nanti,” kata Anwaryono. (adv/yit)