SAMPIT – Sebuah foto beras berstempel stiker bakal calon bupati Kotim Halikinnor dengan logo PDI Perjuangan beredar di media sosial. Foto itu disertai narasi bahwa beras tersebut dibagikan Halikin yang juga Sekda Kotim tersebut terkait pencalonannya dalam pesta demokrasi di Kotim.
Halikinnor langsung membantah informasi tersebut. Dia menegaskan tak pernah membagikan beras untuk kepentingan politiknya. Apalagi saat ini Pemkab Kotim tengah berupaya memerangi wabah virus korona baru (Covid-19).
”Saya tegaskan itu tidak benar. Saya tidak ada membagikan beras, apalagi dengan bertempelkan stiker seperti itu. Ini sepertinya upaya menjatuhkan saya di tengah keseriusan pemerintah menangani Covid-19," kata Halikinnor, tadi malam.
Halikinnor menuturkan, tak ingin memanfaatkan momen pandemi untuk berkampanye. Apalagi, membagikan bantuan dengan stiker pencalonannya. Apalagi menurutnya, stiker yang tertempel pada beras tersebut sangat janggal. Ada logo partai politik. Sebagai aparatur sipil negara, hal itu jelas dilarang.
”Sudah jelas itu hanya fitnah yang ingin menjatuhkan saya," ujarnya.
Lebih lanjut Halikin mengatakan, dari kemasan beras itu sudah jelas berbeda dengan beras yang dibagikan pemerintah untuk warga terdampak virus korona. ”Ini fitnah yang tidak berdasar, seakan-akan saya memanfaatkan program ini untuk kampanye," tegasnya.
Meski demikian, Halikin mengaku tak ambil pusing dengan unggahan tersebut. Dirinya akan tetap fokus menjalankan tugasnya sebagai sekda di tengah wabah korona.
”Kami fokus memikirkan penanganan wabah covid-19. Tidak elok kalau kami dituduh memanfaatkan itu. Apalagi seperti yang kita ketahui pilkada diundur. Lebih baik bekerja fokus agar wabah korona ini bisa ditangani dan segera berakhir," ujarnya. (yn/ign)