PALANGKA RAYA – Mendekati musim kemarau dan ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla), serta belum selesainya penyebaran Covid-19 di Kalimantan Tengah (Kalteng), jadi perhatian serius dari kalangan mahasiswa, yang tergabung di Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Palangka Raya.
Ketua GMKI Palangka Raya Alfrid Dody, menyatakan bahwa saat ini semua pihak harus mendukung penuh langkah pemerintah, kepolisian dan tim gugus dalam penanganan virus korona. Selain itu masyarakat diminta tunduk untuk menjalankan anjuran protokol kesehatan.
”Ingat, virus korona itu sangat berbahaya dan ada. Karena virus korona sangat berbahaya dan ada, kami minta jangan anggap enteng. Kami menyampaikan korona ada, sehingga jangan sampai di Kalteng sudah korona ditambah karhutla. Ayo dukung langkah kepolisian dan dukung pula kebijakan pemerintah. Stop karhutla dan lakukan protokol kesehatan,”imbuh pemuda 23 tahun ini, kemarin (21/6).
Dody juga menyampaikan menjelang datangnya musim kemarau yang identik dengan Karhutla, GMKI Kota PalangkaRaya mengimbau masyarakat Kota Palangka Raya, agar jangan sampai wabah covid-19 yang belum selesai beriringan dengan karhutla. Dikhawatirkan nantinya masyarakat semakin membludak yang terpapar. Yakni karena adanya pasien covid-19 dan pasien Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Ispa).
”Kita pahami yang sudah dilakukan oleh pemerintah, kepolisian maupun pihak-pihak lain, gugus tugas. Masyarakat harus patuh dalam menjalankan aturan-aturan dari pemerintah. Ingat apa yang dilakukan oleh petugas di lapangan sangat bermanfaat dan itu demi kebaikan bersama. Makanya diikuti dan jangan anggap remeh,” imbuhnya.
Dody melanjutkan, kalau masyarakat tidak patuh dengan langkah petugas, maka penyebaran akan berkepanjangan, sampai memasuki bencana tahunan di Kalteng, maka kondisi akan semakin buruk.
”Seperti tahun kemarin banyak warga korban terpapar Ispa. Jangan sampai rumah sakit overload dengan pasien covid-19. Dan jangan sampai pula ditambah lagi dengan pasien Ispa, pokoknya jangan sampai banyak kematian,” paparnya.
Dody menjelaskan, pihaknya tidak hanya memberikan imbauan saja, tetapi langkah GMKI cabang kota membantu mengedukasi masyarakat. Bahkan turut menyampaikan penerapan protokol kesehatan, penggunaan masker dan jika tak penting mending beraktivitas di rumah saja.
”Kami juga bergerak, makanya tetap patuhi protokol kesehatan. Jaga jarak dan cuci tangan, dan itu sangat perlu. Termasuk pedagang juga harus menerapkan protokol kesehatan, bermasker, menjaga jarak dan cuci tangan. Maka itu sebelum terjadi bencana lima tahunan itu ayo masyarakat menuruti dan menjalani apa yang disampaikan kepolisian dan pemerintah,” ajaknya.
Dody menambahkan, terkait penanganan karhutla mendukung langkah kepolisian, baik itu penegakan hukum bagi pelakunya. Dan menurutnya, jika memang terbukti membakar hingga menimbulkan karhutla , memang harus diproses secara aturan hukum.
”Maka itu sejak saat ini masyarakat juga diimbau turut aktif dalam kegiatan pencegahan karhutla dengan melaporkan kepada aparat desa atau pihak berwajib apabila mengetahui adanya titik api atau pembakaran lahan. Serta disampaikan pula pesan tentang bahaya karhutla. Semua ini berhasil jika masyarakat komitmen,” pungkasnya. (daq/gus)