NANGA BULIK- Puluhan warga korban banjir di Kabupaten Lamandau mulai masuk pengungsian. Sedikitnya 20 kepala keluarga dengan jumlah 60 jiwa dari Kelurahan Nanga Bulik, Kecamatan Bulik, Kabupaten Lamandau diungsikan ke Gedung Sembaga Mas, Sabtu (27/6) malam. Gedung serbaguna ini disulap menjadi tempat pengungsian darurat dan dapur umum.
Banjir kali ini merupakan yang terbesar sejak Kabupaten Lamandau berdiri. Kondisi air Sungai Lamandau terus naik dan makin banyak rumah warga yang terendam. Akibatnya puluhan keluarga harus dievakuasi karena rumahnya tidak memungkinkan lagi untuk ditinggali.
Malam itu juga Bupati Lamandau H Hendra Lesmana, Wakil Bupati Lamandau Riko Porwanto, Ketua TP PKK Lamandau Hj Rusdianti dan sejumlah pejabat di lingkup Pemkab Lamandau mendatangi lokasi pengungsian. Selain memberikan bantuan, para pejabat tersebut mengecek kesiapan tempat pengungsian akibat bencana banjir itu.
Bupati Lamandau, H Hendra Lesmana mengatakan, Pemkab Lamandau telah menetapkan status tanggap darurat banjir. Intensitas hujan yang tinggi membuat sejumlah wilayah di Kabupaten Lamandau terendam air. “Ketinggian air di sungai-sungai yang berada wilayah kabupaten ini pun terus meningkat bahkan di sebagian lokasi mulai meluap. Sehingga daerah hilir makin luas area yang terendam,” kata Hendra.
“Kami mengunjungi masyarakat yang mengungsi di gedung serba guna sembaga mas yang dijadikan tempat penampungan, untuk memastikan kondisi mereka,” lanjutnya.
Ia menjelaskan bahwa kunjungan itu untuk memastikan dapur umum dan fasilitas lainnya di Gedung Serba Guna Sembaga Mas berfungsi maksimal. “Kami juga memberikan bantuan selimut untuk warga. Semoga musibah ini cepat berlalu. Kemudian para petugas dan relawan banjir kita minta agar selalu waspada dan tetap menjaga kesehatan,” pesannya. (mex/sla)