KOTAWARINGIN LAMA - Terus meningginya debit air Sungai Lamandau mulai berimbas pada jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama. Jalan penghubung antarkabupaten dan antarprovinsi ini setelah diresmikan Gubernur Kalteng beberapa waktu lalu diprediksi tidak akan kebanjiran lagi saat musim hujan. Namun dalam tiga hari terakhir ini, kilometer 30 sebelum jembatan layang H. Sugianto Sabran terendam banjir.
Kedalaman air antara 20 sampai 30 centimeter, meski tidak mengganggu kelancaran arus lulintas, namun dibutuhkan kewaspadaan untuk melintasinya, karena arusnya deras.
Yadi salah seorang warga Kolam mengatakan, sudah dua hari, air menggenangi titik itu. Jalan tergenang karena timbunan badan jalan kurang tinggi.
Menurut Yadi yang sehari-hari membuka warung tidak jauh dari titik banjir di jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama ini, banjir dapat dihindari dengan meninggikan timbunan badan jalan atau membuat gorong-gorong.
"Kalau timbunan kemungkinan kekuatannya riskan, sebab di titik ini tempat atau alur air mengalir berpindahan dari sebelah hulu ke hilir," sarannya.
Sementara itu, Habibi salah seorang pengguna jalan menuturkan, jika air terus bertambah akan mengganggu perjalanan kendaraan roda dua.
"Sepeda motor jenis matik akan kesulitan melintas, jika air terus bertambah. Selain arus airnya deras, juga berpotensi air masuk ke mesin kendaraan yang akan menyebabkan mogok," tuturnya.
Di lain tempat, akses ke Desa Rungun sudah terputus beberapa hari yang lalu, dan transportasi warga masuk atau keluar desa itu menggunakan jasa getek. (gst/yit)