NANGA BULIK- Limbah medis di RSUD Lamandau menumpuk hingga meluber keluar. Hal ini terjadi karena kecilnya gudang limbah yang sudah tidak mampu lagi menampung peningkatan banyaknya limbah medis rumah sakit tersebut.
Sementara itu kondisi mesin pembakaran limbah medis atau Incenerator belum maksimal. Dalam sehari hanya mampu membakar sekitar 5 kantong plastik besar limbah medis. Padahal limbah yang dihasilkan dalam sehari lebih banyak atau menyesuaikan dengan banyaknya pasien yang ada.Akibatnya jumlah limbah medis terus menumpuk.
"Kapasitas pembakaran dan gudang kita memang sangat kurang. Ini cukup urgen (darurat), Sehingga rencananya tahun depan kita akan melakukan pembangunan gudang baru dan update incenerator dengan kapasitas lebih besar," tutur Direktur RSUD Lamandau melalui Kasi Penunjang Pelayanan Medik,Nuriwansyah.
Untuk mengurangi limbah medis yang terus menumpuk, pihaknya juga telah bekerjasama dengan pihak ketiga untuk mengangkut sampah medis. Tapi hanya dua bulan sekali melakuakn pengangkutan.
"Limbah medis kita juga diangkut oleh PT Sentosa Langgeng Semesta selaku rekanan dalam pengangkut dan pengumpul limbah B3. Tapi biayanya lumayan mahal karena dihitung per kilo," tuturnya.
Sementara itu, selain tumpukan limbah medis infeksius, yang juga menarik adalah adanya tumpukan botol infus yang tampak dikemas dan dipisahkan sendiri. Ternyata limbah botol infus ini akan dicacah dan di daur ulang.
"Karena botol infus sekarang bukan lagi limbah medis. Botol-botol tersebut nanti akan dipisah dengan karetnya, lalu dicacah dengan alat khusus sampai menjadi serpihan, direndam 3 hari dengan klorin dijemur dan timbang untuk kemudian dijual sebagai bahan daur ulang. Rencananya akan dijual ke DLHK," jelasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa limbah botol infus sempat menumpuk karena sebelumnya tidak ada tim kebersihan yang mau mengerjakannya karena takut dengan Corona. Namun setelah diberikan penjelasan, baru ada dua orang yang bersedia mengerjakannya. Tim kebersihan yang menangani sampah medis telah diberi pelatihan bagaimana mengelola sampah medis agar tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain.
"Penanganan sampah medis perlu benar benar safety dan menggunakan perlengkapan khusus," ujarnya.(mex/sla)