PANGKALAN BANTENG - Kerusakan jalan dua jalur di kawasan Pasar Lama Karang Mulya, Kecamatan Pangkalan Banteng makin menjadi. Cor beton yang sempat dijadikan bahan untuk menambal kerusakan kini kembali berlubang.
Tak hanya itu, kerusakan justru merembet di dekat area yang pernah ditambal. Salah satunya seperti yang ada di seberang toko obat Jaya Guna. Jalan aspal ambles dan sempat membuat beberapa kendaraan tersangkut kala melintas. Lokasi itu juga menjadi titik terparah di kilometer 65 Jalan Jenderal Ahmad Yani tersebut.
”Lubang jalan makin dalam dan membahayakan. Kemarin sewaktu hujan ada pengendara motor yang terjatuh akibat melintasi lubang yang tergenang air,” ungkap Hermawan, salah seorang warga di lingkungan Pasar Lama Karang Mulya, Jumat (17/7).
Selain itu kerusakan jalan juga terjadi di seberang kantor Kecamatan Pangkalan Banteng tepatnya di sisi seberang aula kecamatan. Pengendara motor masih bisa memilih jalur yang mulus, namun pengguna roda empat harus pasrah karena tak ada lagi yang bisa diharap.
"Pengguna mobil harus pelan di sini mas, karena melewati lubang. Yang dikhawatirkan itu saat malam hari, kondisinya tidak terlalu terang rawan kecelakaan," ungkap Rahmanto, salah seorang pengendara motor yang melintasi jalur itu.
Lubang jalan yang semakin dalam membuat penggguna jalan dari arah Sampit nekat menerobos jalur di sebelahnya, meski harus melawan arus, hal itu tidak dipedulikan karena kerusakan jalan kian membahayakan.
”Terpaksa lewat jalur ini mas, melawan arus. Tapi bagaimana lagi takut nyangkut. Lubang jalan makin dalam,” ungkap Trisno, salah seorang sopir truk angkutan barang.
Senada dikatakan David, menurut bapak dua anak ini kerusakan jalan makin parah terjadi dalam dua pekan belakangan. ”Pada awalnya aspal itu ambles, kemudian tergerus air saat hujan, dan terus dilalui kendaraan hingga akhirnya aspal pecah hingga kerusakan melebar. Jadinya bisa dilihat sekarang ini, sangat membahayakan,” bebernya.
Pihaknya berharap perbaikan jalan segera dilakukan. Bila tidak memungkinkan untuk perbaikan total, minimal dilakukan penimbunan sementara dengan batu koral agar tidak membahayakan pengguna jalan. (sla/gus)