KOTAWARINGIN LAMA - Buaya kembali menampakkan diri di dekat permukiman sehingga membuat waswas warga. Kemunculan yang keempat kalinya ini dituturkan Kepala SDN 4 Kotawaringin Hilir (Kohil) Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam), Siti Hadijah, Minggu (19/7).
"Kalau sendirian ke sekolah saya tidak berani. Airnya sudah sepinggang, juga kemarin di dekat sekolahan ada warga melihat buaya," cerita Hadijah.
Kemunculan buaya ini dilihat seorang guru yang bermukim tidak jauh dari SDN yang beralamat di Jalan Belitung Laut RT.01 Kelurahan Kohil Kecamatan Kolam. Semenjak banjir susulan yang melebihi banjir sebelumnya, warga juga sering melihat ular piton pada malam hari yang memangsa ternak warga.
Sementara itu Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II Pangkalan Bun dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Barat langsung menurunkan anggota untuk melacak dan memasang perangkap predator di air tawar ini.
"Sudah dua hari kami patroli dengan BPBD, monitor buaya di Kolam, dan telah dilakukan upaya pemasangan jerat dengan menggunakan umpan ayam sebanyak empat perangkap," jelas Kepala BKSDA SKW II Pangkalan Bun Dendi Setiadi, Jumat (17/7) lalu.
Dandi meminta warga jangan melakukan tindakan yang membahayakan keselamatan jiwa ataupun membunuh buaya.
"Jika warga bertemu buaya, jangan ditangkap atau dibunuh. Silahkan lapor ke BKSDA," imbaunya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah warga melihat kemunculan buaya di beberapa tempat. Setelah warga Kohil bernama Bagus melihat kemunculan buaya di Sungai Asam, disusul Ripal melihat buaya di Sungai Hontasan Baru RT. 01 Kohil.
Selanjutnya pada Rabu (15/7) malam, sekitar pukul 24.00 WIB giliran Gusti Muhammad Rusli alis Anang bersua buaya di Jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama kilometer 37.
"Saya tidak menyangka binatang yang ada di tengah jalan raya itu seekor buaya," cerita Anang. (gst/yit)