SAMPIT - Anggota Fraksi Partai Nasional Demokrat (NasDem) DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Pardamean Gultom mengakui sudah hampir lima bulan Kotim diterpa wabah Coronaviruse Disease 2019 (Covid-19).
Kondisi saat ini tentunya masih belum ada perubahan ataupun penurunan dari grafis penuaran virus sejak beberapa bulan lalu.
“Sudah hampir lima bulan mengalami pandemi ini dan sesuai dengan datanya belum menunjukkan pengurangan yang signifikan. Entah dimana masalahnya, apakah kita masih kurang disiplin atau justru ada faktor-faktor lain,” kata Pardamean Gultom, kemarin.
Dia meminta agar pemerintah daerah melalui gugus tugas selalu mengkaji dan merumuskan kebijakan strategis bersama untuk segera mengakhiri wabah dari Covid-19 ini.
Dengan kondisi penularan yang terus terjadi ini, seakan-akan usaha dari tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (TGPP) Covid-19 sia-sia.
Dia mengakui dalam kurun lima bulan ini sudah membuat kerusakan begitu luar boiasa bagi semua sendi-sendi kehidupan. Beruntungnya masuk dalam tatanan normal baru ini ekonomi mulai merangkak membaik.
“Semuanya terpukul, paling parah ekonomi, bahkan bisa dikatakan selama lima bulan ini dengan kebijakan tetap di rumah membuat ekonomi kita tidak tumbuh,” kata dia.
Gultom mengakui, ekonomi dan kesehatan masyarakat merupakan hal yang harus diutamakan. Namun bukan berarti harus mengabaikan salah satunya.
”Kita masuk dalam new normal, bagaimana hidup berdampingan dengan wabah ini, namun tetap produktif. Karena kalau kita tidak begitu, sampai kapan kita tetap berada dalam rumah, mau makan apa kalau begitu terus masyarakat kita,” ujarnya.
Dia juga mempertanyakan RSUD dr Murjani Sampit sebagai rumah sakit rujukan dalam penanganan Covid-19. Walaupun telah berupaya dalam penanganan para pasien sudah bekerja dengan baik.
“Tetapi yang perlu diingat dan ditangani dengan baik, bagaimana tentang penanganan limbah dari pasien Covid-19, apakah sudah ada penanganan secara khusus,”kata Gultom. (ang/fm)