PANGKALAN BUN -  Jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polisi Resor (Polres) Kotawaringin Barat (Kobar) berhasil meringkus dua naling telepon selular (ponsel), Sahrudin alias Udin (29) dan Junaidi (24). Keduanya menjadi tersangka pencurian 167 telpon seluler (Ponsel) di Toko Ponsel  Top Cell, Jalan Iskandar, Kelurahan Madurejo, Kecamatan Arut Selatan (Arsel), Jumat (18/3) lalu.

Udin dan Junaidi diringkus tim buru sergap (Buser) Polres Kobar bekerjasama dengan Polres Sambas di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar), Minggu (3/4) lalu. Udin terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas di kedua kakinya, lantaran berupaya kabur. Dari tangan keduanya ini, anggota berhasil mengamankan barang bukti (barbuk) sebanyak 67 ponsel berbagai merek. Sementara sisanya 100 unit ponsel lainnya sudah dijual pelaku ini.

Kapolres Kobar AKBP Heska Wahyu Widodo mengatakan, kasus ini terungkap berawal dari laporan pemilik Toko Top Cell yang kehilangan barang dagangannya, yakni sebanyak 167 Ponsel berbagai merek yang ditaruh di dalam toko pada Jumat (18/3) lalu. Menindaklanjuti laporan tersebut, anggota Satreskrim Polres Kobar langsung bergerak melakukan penyelidikan  selama kurang lebih tiga pekan lamanya. Akhirnya, pada Minggu (3/4) lalu, keberadaan pelaku ini terdeteksi, telah berada di Kabupaten Sambas Kalbar. Saat itu juga anggota Buser Polres Kobar langsung berkoordinasi dengan anggota Polres Sambas, untuk menangkap pelaku ini.

”Kedua pelaku ini ditangkap di rumah Udin. Saat ditangkap, Udin sempat berupaya melarikan diri,  sehingga dilumpuhkan,” papar Heska saat menggelar ekpos di halaman Mapolres Kobar, Senin (11/4).

---------- SPLIT TEXT ----------

Usai menangkap pelaku, polisi menemukan barang bukti (barbuk) sebanyak 67 ponsel yang telah siap dijual pelaku. Barbuk itu langsung diamankan anggotanya.

“Kasus ini masih kami kembangkan. Guna mengungkap pelaku lainnya yang terlibat dalam jaringan ini. Ada dugaan kuat, pelaku ini bermain lebih dari dua orang. Dicurigai, tidak hanya beraksi di satu tempat kejadian perkara (TKP) saja, melainkan juga kita selidiki keterlibatan dengan TKP yang berada di daerah lainnya,” beber Heska.

Terkait modus pencurian, Heska menerangkan, para pelaku ini beraksi saat toko tutup dan pemiliknya tidak berada di tempat. Ketika itu salah seorang pelaku bernama Junaidi bertugas sebagai mata-tama. Setelah aman, dan diketahui toko tutup dan sepi, Udin masuk dengan cara memanjat tembok belakang toko, kemudian menjebol pintu belakang menggunakan linggis.  

”Setelah berhasil masuk, pelaku menggasak sebanyak 167 Ponsel yang ada di dalam toko, baik jenis Samsung Galaxi Ace J1, J2, J5 dan Samsung Galaxi 5 Plus, Tab, dan Microsof Lumia dan Iphone.  Selain menggasak ponsel, pelaku juga mengembat 1.766 lembar voucer Indosat, dan 705 lembar voucer XL,” urai Heska. (el/yit)