PANGKALAN BUN- Kasus pencurian ribuan lembar pakaian dalam wanita alias cawat oleh pelaku berinisial ST, warga Desa Natai Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat mendapat perhatian intensif Polres Kobar.
Kasus yang menggegerkan warga desa setempat tersebut saat ini terus diselidiki, penyelidikan terkait motivasi pelaku yang diduga mengalami kelainan seksual tersebut melakukan aksi pencurian pakaian wanita, seperti daster, celana dalam dan BH.
Ribuan pakaian dalam hasil curian tersebut kemudian di koleksi serta ditumpuk di dalam pondok pelaku yang terletak di sebidang kebun karet.
Kapolres Kobar AKBP Dharma Ginting melalui Wakapolres Kobar Kompol Boni Ariefianto mengatakan, aksi pelaku mengumpulkan pakaian dalam tersebut diduga dilakukan selama setahun. Semuanya didapat dengan cara mencuri milik warga kemudian ditumpukkan di gubuk tempat tinggalnya tersebut.
”Kasus ini terungkap saat warga dibuat resah karena sering kehilangan pakaian terutama celana dalam wanita. Warga yang curiga dengan pelaku, akhirnya mendatangi gubuk tempat tinggalnya di kebun karet RT 10. Saat warga mengecek di gubuk menemukan ribuan celana dalam serta pakaian wanita lainnya,”ungkap Boni saat dikonfirmasi, Jumat (24/7/2020) siang.
Temuan ini lanjut Boni, langsung dilaporkan ke Mapolres Kobar. Menindaklanjuti laporan ini pihaknya mendatangi lokasi dan mencari pelaku yang saat itu telah melarikan diri ke kebun karet.
Menurutnya dari keterangan warga, pelaku sempat melakukan pengancaman kepada warga setempat yang mendatangi gubuk. Karena itu kasus ini masih pihaknya selidiki untuk menangkap oknum pelakunya, dan memintai keterangan penyebab ia melakukan pencurian dan mengoleksi ribuan celana dalam wanita itu.
Untuk diketahui di dalam pondok pelaku, tidak hanya pakaian wanita, namun juga ditemukan 2 boneka perempuan yang mengenakan pakaian daster, dan celana dalam perempuan. Satu boneka juga didandani mirip perempuan tetapi masih anak-anak.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Desa Natai Baru Asmiati. Menurut dia, pihaknya mengetahui ulah pelaku ini berawal dari keterangan salah seorang warga yang melapor ke perangkat desa, telah kehilangan celana dalam serta dalaman lainya.
"Pelaku ini dikenal memiliki kelainan seksual, karena suka mengoleksi pakaian dalam wanita dan boneka untuk dijadikan tempat penyalur hasrat birahinya karena telah lama ditinggal istrinya," pungkas Asmiati.(tyo/gus)