PANGKALAN BUN - Bisnis online dewasa ini memberikan dampak positif bagi berkembangnya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Kotawaringin Barat. Terlebih di masa pandemi Covid-19 ini bisnis melalui aplikasi online sangat diminati masyarakat.
Menurut data yang dilansir dari portal group belanja online atau lebih dikenal dengan sebutan Begoyap Online, perputaran uang dalam satu bulan mencapai Rp 1,3 miliar.
Sekretaris Camat Arut Selatan, Rangga Lesmana menjelaskan bahwa Begoyap Online yang lahir dari rasa keprihatinan terhadap matinya roda perekonomian para pelaku UMKM di awal pandemi Covid-19 itu, kini telah menjelma menjadi tren belanja baru masyarakat Pangkalan Bun.
Group Begoyap Online yang berdiri pada April 2020 saat ini telah beranggotakan lebih dari delapan ribu pelaku UMKM di Kobar. "Saat ini Begoyap Online menjadi solusi bagi pelaku UMKM di Kotawaringin Barat selama Pandemi Covid-19," ujarnya, Selasa (28/7).
Rangga menjelaskan bahwa setiap bulannya rata-rata interaksi terjadi sebanyak 87 ribu kali. “Dari interaksi tersebut estimasinya yang berujung pada transaksi adalah 30 persen,” lanjutnya.
Dengan begitu maka terjadi transaksi sebanyak 26.100 transaksi, dengan estimasi per transaksi minimal Rp 50 ribu, maka ada Rp 1,3 miliar putaran uang terjadi dari UMKM yang ada dalam group Begoyap Online.
"Beragam kebutuhan baik kuliner maupun kebutuhan rumah tangga lainnya, seperti konveksi, furniture, meubeler, bunga dan banyak lagi dagangan dari UMKM yang ditawarkan di Begoyap Online," terangnya.
Menurutnya dampak ekonomi dari layanan belanja online tersebut bukan hanya dirasakan oleh pelaku UMKM tetapi juga oleh sektor lain, yaitu jasa transportasi layanan pengantaran atau kurir. Ia berharap selama pandemi Covid-19 ini media online dapat menjadi primadona bagi para pelaku UMKM untuk mengenalkan produk-produknya dan harapan juga semoga pandemi ini cepat berlalu.
"Untuk jasa pengantaran dan keuntungan para kurir minimal Rp 10 ribu untuk sekali antar," pungkasnya. (tyo/sla)