PANGKALAN BUN - Band bergenre rock asal Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) turut meramaikan produktifitas band lokal di masa pandemi coronavirus disease atau Covid-19.
Ditengah kejenuhan masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19, dan tepat menjelang perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia Band Cophiet 38°c merilis video klip untuk single terbarunya berjudul Kita Bisa.
Single tersebut sekaligus sebagai reuni, lantaran personel-personel Band Cophiet 38°c merupakan musisi rock kawakan Kobar yang pernah jaya di era tahun 90 an. Sebut saja seperti vokalis Agus Saputra, basis Udin Loteng, drumer Amma Uyun, gitaris Dedi Oma serta keyboard Benny Fattah.
Dengan komposisi personel yang diisi oleh musisi kenamaan Kota Manis Pangkalan Bun tersebut, wajar saja single Kita Bisa yang bercerita tentang pandemi Covid-19 ini mampu menghadirkan rasa optimisme kepada masyarakat serta gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Kobar untuk semakin gigih menghilangkan virus corona bukan saja dari Bumi Marunting Batu Aji tetapi juga secara nasional.
Dengan gaya atraktif khas musik cadas, Cophiet 38°c bahkan sempat mendapat perhatian beberapa media lokal, dan nasional baik cetak maupun elektronik.
Saat dibincangi, vokalis Band Cophiet 38°c Agus Saputra memaparkan bahwa dalam lagu Kita Bisa terselip pesan-pesan moral untuk memberikan semangat kepada masyarakat Kotawaringin Barat di masa pandemi Covid-19. "Dalam lagu tersebut juga kita berikan imbauan terkait protokol kesehatan l, dan memasuki new normal ini untuk menjaga kesehatan juga menjadi prioritas, dan karena memang sebuah tuntutan dari perubahan zaman, masker juga wajib kita kenakan, begitu pula jaga jarak dan cuci tangan," terangnya, Sabtu (15/8).
Bahkan sejatinya sebelum pandemi terkait dengan kesehatan juga harus diperhatikan, terlebih seperti kondisi saat ini di mana masyarakat hidup di tengah wabah coronavirus disease. Ditegaskannya bahwa motivasi Band Cophiet 38°c menelurkan single Kita Bisa untuk membantu Indonesia untuk mensosialisasikan bagaimana tatanan hidup baru dalam era new normal, dalam semangat Kita Bisa.
Menurutnya 38°c mempunyai makna bahwa pada awal pandemi dulu, ketika suhu tubuh mengalami demam tinggi maka orang tersebut akan langsung diperiksa, dan nama band Cophiet 38°c diambil untuk memaknai hal tersebut.
Ia menjelaskan bahwa personel band Cophiet 38°c sejatinya merupakan para musisi yang memang sejak tahun 90 an sudah bersahabat, namun karena kesibukan masing-masing sempat vakum, dan masa pandemi baru kembali lagi untuk menghasilkan karya musik untuk memberikan motivasi kepada Indonesia dalam menghadapi wabah virus korona."Dalam album 38°c berisi 10 lagu, dan lagu pertama mengajak untuk semangat menghadapi pandemi dan ada juga lagu-lagu yang komersil," pungkasnya. (tyo/sla)