SAMPIT - Posisi Partai Hanura dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang masing-masing hanya memiliki satu kursi dewan sangat menentukan nasib bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur Muhammad Rudini-Samsudin. Tanpa dukungan dua partai ini, Rudini-Samsudin yang diusung PAN tidak akan bisa mendaftar. Sebab, PAN hanya memiliki kekuatan enam kursi DPRD sehingga kurang dua kursi.
"Hanura rencananya, Minggu, 30 Agustus 2020 akan mengeluarkan rekomendasi bagi pasangan calon yang akan kita dukung," kata Ketua DPC Hanura Kotawaringin Timur Hari Rahmat kemarin.
Kepada siapa dukungan akan diberikan, Hari enggan membukanya. Saat ini pihaknya masih menunggu keputusan DPP Hanura. "Yang jelas siapa yang akan kita dukung nanti, tentunya sudah melalui pertimbangan yang matang," tukas Hari.
Sejumlah nama yang awalnya berniat menjadi bakal calon Bupati Kotim, juga kandas. Mereka adalah HM Jhon Krisli, Iwan Setia Putra, dan Zam’an. Mereka mengisyaratkan arah dukungan kepada Taufiq-Supriadi. Ini terlihat ketika HM Jhon Krisli, Iwan Setia Putra, dan Zam’an ikut mengantar Taufiq-Supriadi ke Jakarta untuk menerima rekomendasi DPP Nasdem.
Sementara itu Jhon dan Iwan belum mau terbuka terkait arah dukungannya nanti, meski mereka berdua ikut mengantar Taufiq-Supriadi menerima rekomendasi Nasdem di Jakarta.
Sementara itu di ajang Pemilihan Gubernur Kalteng, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kalimantan Tengah (Kalteng) Habib Ismail bin Yahya menyebut, partainya konsisten mengutamakan kader sendiri untuk maju dalam pemilihan kepala daerah tahun ini.
Saat ini Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB belum mengeluarkan surat rekomendasi untuk pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng setelah Sugianto-Habib Ismail (Sohib) pecah kongsi. Bahkan rekomendasi untuk pasangan Sohib belum berubah.
"Sejak 4 Maret 2020 surat rekomendasi sudah keluar untuk Sohib jilid II, tetapi saya mengundurkan diri pencalonan saya sebagai wakil gubernur," kata Ismail, Jumat (28/8)
Ia menegaskan, rekomendasi terbaru masih menunggu kabar dari DPP PKB. Kendati demikian dirinya yakin PKB tetap memprioritaskan kader.
"PKB belum berlabuh kemana-mana sampai saat ini, kami masih menunggu dan mengutamakan kader partai dalam pilgub tahun ini. Kalaupun ada partai yang mau berkoalisi dengan PKB, maka ada kemungkinan PKB akan mengusung calonnya sendiri," ucapnya.
Saat ini para figur yang terang-terangan menyatakan maju dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng masih berburu rekomendasi dari partai politik sebagai syarat utama pencalonan.
Selain Sugianto Sabran dan Habib Ismail bin Yahya yang akan diprediksi bertarung di pilgub tahun ini, juga ada nama mantan Wali Kota Palangka Raya dua periode Riban Satia, Bupati Kapuas Ben Brahim, Bupati Barito Utara Nadalsyah, serta Wakil Ketua DPRD Kalteng Abdul Razak. (sho/ang/yit)