PANGKALAN BUN- Kebakaran lahan (karhan) perkebunan kelapa sawit seluas 14 hektar di Dusun Pangkalan Bungur, Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) saat ini dalam penyelidikan Polres Kotawaringin Barat.
Kebakaran yang terjadi selama tiga hari sejak Minggu 30 Agustus 2020 hingga Selasa 1 September 2020 tersebut. membuat Satgas Karhutla harus berjibaku memadamkan api. Bahkan ribuan liter air dimuntahkan oleh helikopter water bombing yang mendukung penanganan dari udara.
Untuk proses penyelidikan lebih lanjut terhadap penyebab kebakaran yang terjadi di perkebunan sawit milik salah seorang pengusaha elektronik di Kelurahan Baru tersebut, di lokasi yang terbakar telah dipasangi garis polisi.
Informasi yang berhasil dihimpun, di lokasi perkebunan kelapa sawit dengan luasan lahan ratusan hektar termasuk lahan yang masih kosong tersebut, sejatinya menjadi langganan kebakaran hutan dan lahan setiap tahunnya.
Saat dikonfirmasi, Kasatreskrim Polres Kobar AKP Rendra Aditya Dhani belum bisa menyimpulkan faktor penyebab kebakaran tersebut, lantaran masih dalam proses penyelidikan dan pemeriksaan para saksi.
"Untuk penyebab kebakaran masih belum dapat disimpulkan, masih dalam penyelidikan dan pemeriksaan para saksi," ujarnya, singkat, Jumat (4/9).
Sementara itu, Kasi Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar Pahrul Laji, mengakui bahwa di lokasi perkebunan sawit seluas 200 hektar tersebut, setiap tahunnya menjadi langganan kebakaran.
Bahkan pada tahun 2019, di lokasi tersebut menjadi lokasi yang menyumbang luasan lahan yang terbakar mencapai 24 hektar.
Kendati demikian, ia belum berani menyimpulkan faktor penyebab kebakaran apakah lantaran kesengajaan atau faktor lainnya, lantaran biasanya di lokasi tersebut, banyak orang yang melakukan aktivitas memancing.
"Kalau lokasi lahan yang terbakar milik warga Kelurahan Baru berinisial E, kalau tidak salah luasan lahannya mencapai 200 hektar, dan pada tahun 2019 lalu terbakar sekitar 20 hektar lebih," pungkasnya. (tyo/gus)