PALANGKA RAYA – Musibah kebakaran menimpa  gedung Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) Provinsi Kalimantan Tengah di Jalan RTA Milono, Kota Palangka Raya, Jumat (11/9) dini hari sekira pukul 02.45 WIB.

Kasus ini masih ditangani Satreskrim Polresta Palangka Raya. Kuat dugaan api akibat korsleting listrik.  Saat terbakar,  beberapa kali terdengar suara letupan.  Besar kemungkinan suara berasal dari kabel atau lampu-lampu di dalam bangunan.

Proses pemadaman selesai sekitar  04.00 WIB oleh gabungan Tim Damkar dari AWC Dit Samapta Polda Kalteng, Pemprov Kalteng, Pemko Palangka Raya dan swadaya.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian materil ditaksir mencapai Rp1 miliar.

Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Dwi Tunggal Jaladri mengatakan, beberapa saksi telah dimintai keterangan. Bangunan yang terbakar merupakan kantor milik Pemprov Kalteng.  Saat terbakar,  bangunan dalam keadaan kosong, namun listrik masih menyala.

Kata Kapolres, dari keterangan para saksi, saat kebakaran terjadi mendengar beberapa kali suara ledakan. Untuk penyebab pasti masih dalam lidik, tetapi tim identifikasi telah melakukan olah TKP memasang garis polisi. 

“Saya perintahkan agar Sat Reskrim Polresta melakukan penyelidikan secara proporsional untuk mengetahui penyebab kebakaran,” ujar Jaladri.

Disampaikan Jaladri, berdasarkan keterangan Mariani (40) sebagai penjaga SLB, diakuinya pada saat itu yang bersangkutan sedang tidur di kamar yang berada di SLB setempat.  Dia dibangunkan oleh suaminya Faudiansyah (48) ada mendengar bunyi ledakan sebanyak tiga kali.

Kemudian  setelah dilakukan pengecekan di luar, terlihat bangunan LPTQ Kalteng sudah dalam kondisi terbakar. Sedangkan saat itu gedung dalam keadan kosong karena ditinggal oleh penjaganya.

“Untuk detailnya masih diperiksa, hanya saja api sudah berkobar saksi baru melihat. Maka itu kini masih dalam lidik,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Gloria Aden mengatakan, kebakarna menghanguskan 15 ruangan terdiri dari 8 di bagian depan, 3 di belakang, 2 di sisi kanan dan 2 di sisi kiri. Peristiwa terjadi di saat masyarakat tengah tertidur lelap.

 “Saat dicek, di dalam ruangan tersebut tidak ada dapur dan kompor. Hanya saja memang gedung masih teraliri arus listrik. Untuk penyebab pastinya kepolisian yang berhak memberitahukannya,“ pungkasnya. (daq/fm)