KOTAWARINGIN LAMA - Banjir di Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam) semakin mengkhawatirkan. Debit air terus bertambah. Sepanjang hari Jumat (18/9) tercatat ada penambahan tinggi air 10 centimeter. Kedalam air Sungai Lamandau sudah di Kolam mencapai 3,9 meter.
Dengan adanya penambahan ini hampir seluruh rumah di Desa Kondang terendam. Dari 89 buah, hanya tujuh rumah yang tidak terendam.
"Hari ini sudah 82 rumah yang di huni 133 kepala keluarga terendam dengan kedalaman air di dalam rumah bervariasi dari 20 centimeter hingga 50 centimeter," kata Kades Kondang Suhendro.
Semua warga belum ada yang mengungsi. Mereka bertahan di rumah masing-masing dengan membuat panggung darurat di dalam rumah.
Selain rumah, ada fasilitas umum yang terendam yakni kantor desa, SD, dan pustu.
"Dampak dari banjir ini warga sudah mulai kesulitan untuk mendapatkan sembako dan air bersih," ungkap Suhendro.
Rumah yang terendam juga terjadi di desa lain yang ada di bantaran Sungai Lamandau di wilayah Kecamatan Kotawaringin Lama.
"Sebelumnya tercatat ada 20 rumah, kini dari data terbaru sudah ada 69 buah yang tersebar di sejumlah RT di Kotawaringin Hulu," sebut Sekretaris Kelurahan Kotawaringin Hulu Kamsiah. (gst/yit)
GUSTI HAMDAN/RADAR PANGKALAN BUN
KETERANGAN FOTO: Aktivitas warga Desa Kondang di atas genangan air. Hampir seluruh pemukiman sudah terendam
Desa Kondang Nyaris Tenggelam
KOTAWARINGIN LAMA - Banjir di Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam) semakin mengkhawatirkan. Debit air terus bertambah. Sepanjang hari Jumat (18/9) tercatat ada penambahan tinggi air 10 centimeter. Kedalam air Sungai Lamandau sudah di Kolam mencapai 3,9 meter.
Dengan adanya penambahan ini hampir seluruh rumah di Desa Kondang terendam. Dari 89 buah, hanya tujuh rumah yang tidak terendam.
"Hari ini sudah 82 rumah yang di huni 133 kepala keluarga terendam dengan kedalaman air di dalam rumah bervariasi dari 20 centimeter hingga 50 centimeter," kata Kades Kondang Suhendro.
Semua warga belum ada yang mengungsi. Mereka bertahan di rumah masing-masing dengan membuat panggung darurat di dalam rumah.
Selain rumah, ada fasilitas umum yang terendam yakni kantor desa, SD, dan pustu.
"Dampak dari banjir ini warga sudah mulai kesulitan untuk mendapatkan sembako dan air bersih," ungkap Suhendro.
Rumah yang terendam juga terjadi di desa lain yang ada di bantaran Sungai Lamandau di wilayah Kecamatan Kotawaringin Lama.
"Sebelumnya tercatat ada 20 rumah, kini dari data terbaru sudah ada 69 buah yang tersebar di sejumlah RT di Kotawaringin Hulu," sebut Sekretaris Kelurahan Kotawaringin Hulu Kamsiah. (gst/yit)