NANGA BULIK - Ketenangan warga Nanga Bulik kembali terusik. Salah satu bangunan di kawasan ibukota Lamandau terbakar habis. Tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut namun kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Petugas Damkar yang cepat ke lokasi langsung melakukan pemadaman dan pembasahan sekitar sehingga api tidak merembet ke bangunan rumah di sebelahnya.
"Pada pukul 06.48 WIB, regu jaga Damkar mendapat laporan ada kebakaran rumah Area Jalan Kartini dan langsung menuju tempat kejadian kebakaran. Pada pukul 07.01 WIB 3 (tiga) Unit Truk Damkar Lamandau tiba di lokasi, disusul 1 (satu) unit truk BPBD," beber Kepala Satpol PP dan Damkar, Triadi, Minggu (20/9).
Dari informasi dihimpun di tempat kejadian kebakaran, sumber api tidak diketahui asalnya karena rumah yang terbakar tidak ada jaringan (aliran) listrik.
"Dan sebelum diketahui pemilik rumah bahwa ada api menyala, sebelumnya ada dua orang yang meminjam ember dan memberitahukan terlihat ada api di bangunan yang merupakan Unit Pembenihan Rakyat (UPR). Dan selanjutnya datang juga warga sekitar yang membantu melakukan pemadaman awal," tuturnya.
Bahkan beberapa saksi tetangga korban mengaku ada yang mendengar suara ledakan kecil sebelum truk pemadam tiba. Namun tidak diketahui dari mana asal ledakan tersebut.
Isi rumah yang terbakar di antaranya adalah mesin Robin, mesin Donfeng, tabung gas dan beberapa pukat keramba/kolam berbahan karet senilai ratusan juta rupiah. Pukul 07.26 WIB anggota Damkar dan unit kembali ke pos. “Dan api dinyatakan padam, namun bangunan sudah habis menjadi arang,” katanya.
Rumah tersebut milik M Uran (69), namun rumah ini sebenarnya merupakan Unit Pembenihan Rakyat (UPR) yang dibangun oleh Dinas Pertanian dan Perikanan. "Masih dicek besok apakah masih aset dinas atau sudah diserahkan ke masyarakat," terang Kepala Distankan, Deron, saat dikonfirmasi. (mex/sla)