PANGKALAN BUN – Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Tenaga Kontrak Daerah (TKD) di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) akan jalani rapid test massal. Hal itu dilakukan menyusul temuan salah seorang pegawai yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Kebijakan dilaksanakannya rapid test terhadap para pegawai di BPBD tersebut lantaran berdasarkan hasil tracking terdapat kontak erat dengan salah seorang yang positif Covid-19.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kobar, Tengku Alisyahbana, saat ini salah seorang anggotanya tersebut sedang menjalani isolasi mandiri selama 14 hari. Ia mengakui pihaknya belum mengetahui kapan akan dilaksanakan rapid test, karena jadwal belum mereka ketahui. "Kita akan laksanakan rapid test dulu dengan PNS dan TKD di lingkup BPBD, karena diduga banyak yang sudah kontak erat dengan salah seorang pegawai kita yang positif," terangnya, Minggu (27/9).
Ia mengungkapkan bahwa salah seorang anggotanya tersebut diduga tertular oleh salah satu Kepala Bidang (Kabid) yang sebelumnya positif Covid-19. “Saat ini berdasarkan pemeriksan swab terakhir kepada Kabid tersebut hasilnya terkonfirmasi negatif dan dinyatakan sembuh,” terangnya.
Kabidnya tersebut dinyatakan positif Covid-19 setelah melakukan perjalanan untuk menghadiri kegiatan wisuda di ibukota Provinsi Kalimantan Tengah. "Salah satu Kabid kita sempat di karantina selama 10 hari di Klinik Kusuma Pangkalan Bun, namun saat ini sudah dinyatakan sembuh setelah hasil swabnya dinyatakan negatif," tegasnya.
Ia menyebut di lingkup BPBD Kobar terdapat sebanyak 51 orang pegawai yang terdiri dari 29 orang berstatus PNS dan 22 orang Tenaga Kontrak Daerah (TKD).
Kendati demikian, pihaknya masih menjalankan tugasnya seperti biasa, antisipasi yang sudah dilakukan adalah dengan melakukan penyemprotan disinfektan di kantor mereka."Masih terus dilakukan tracking kontak erat dengan terkonfirmasi positif Covid-19, dan kantor sudah kita semprot dengan Desinfektan," imbuhnya.
Sementara itu Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat Jhonfery Sidabalok mengakui bahwa terjadi penambahan sebanyak 40 terkonfirmasi positif Covid-19.
Namun jumlah tersebut bukan jumlah penambahan dalam satu waktu, tetapi merupakan jumlah akumulatif hasil sampel yang keluar dari 400 sampel yang mereka kirim ke Palangka Raya lantaran ekstraksi PCR di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun mengalami kerusakan beberapa waktu lalu.
"Kenapa kita kirim ke Palangka Raya karena PCR kita beberapa waktu lalu dipindah dari BSL II ke gedung baru BSL III, setelah dipindahkan ada masalah pada mesin ekstraksi jadi semua sampel sebanyak hampir 400 kita kirim, dan hasilnya keluar bersamaan, jadi bukan ledakan," tegasnya.
Terkait dengan adanya terkonfirmasi positif Covid-19 di perkantoran, hal itu bukan kasus baru, dan polanya sama, karena sebelumnya juga banyak yang sudah terkonfirmasi positif seperti RSUD, Diskominfo dan BPBD. “Jadi angka dari kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang banyak beredar tersebut adalah jumlah akumulatif dari kluster perkantoran,” pungkasnya.
Untuk diketahui berdasarkan informasi yang diterima bahwa dari kluster perkantoran secara akumulatif sejak kasus ditemukan di perkantoran terdapat di Kantor DPKH sebanyak 4 orang, BPKAD 7 orang, BPBD 2 orang, KPPN 2 orang dan BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 5 orang.
Sementara berdasarkan data sebaran angka kasus Covid-19 Kalimantan Tengah di Kabupaten Kobar jumlah akumulatif terkonfirmasi positif Covid-19 berjumlah 512 orang, dalam perawatan sebanyak 88 orang (bertambah 40), sembuh sebanyak 420 dan meninggal 4 orang. (tyo/sla)
