SAMPIT – Banjir yang terus meninggi di Desa Ubar Mandiri, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), membuat warga setempat mulai dievakuasi. Sebagian rumah warga tinggali terendam air setinggi pinggang orang dewasa.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim M Yusuf mengatakan, pihaknya telah melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak banjir di desa tersebut. Sebagian lainnya ada yang mengungsi ke rumah kerabat yang rumahnya tak terdampak banjir. Di desa itu ada sekitar 100 kepala keluarga (KK) terdampak banjir.
”Sejumlah warga sudah kami evakuasi, namun ada juga yang mengungsi ke rumah keluarganya," ujar Yusuf, Senin (19/10).
Warga yang mengungsi rata-rata terdampak cukup parah, sehingga sudah tidak dapat lagi menghuni tempat tinggalnya. Sebagian warga lainnya masih ada memilih bertahan di kediamannya.
Yusuf menambahkan, Tim Reakci Cepat (TRC) BPBD Kotim telah melakukan survei lokasi banjir. Selama di Desa Sei Ubar Mandiri, masyarakat diberikan penyuluhan, pelayanan kesehatan, dan langkah-langkah evakuasi.
”Ada 41 pasien yang kami layani bekerja sama dengan Polindes setempat untuk mengobati warga yang mengalami sakit gatal, ispa, batuk dan demam," ujarnya.
Selain itu, penyuluhan dan pembinaan kepada masyarakat juga diberikan agar masyarakat waspada dan siaga ketika menghadapi bencana banjir susulan.
Hujan deras yang mengguyur Kotim belakangan ini membuat beberapa kecamatan terendam banjir, di antaranya Kecamatan Cempaga Hulu, Mentaya Hulu, dan Kecamatan Kotabesi. Petugas BPBD Kotim pun disiagakan untuk membantu warga terdampak banjir tersebut hingga harus melakukan evakuasi demi keselamatan warga.
Terkait jumlah warga yang terdampak banjir, pihaknya masih terus melakukan pendataan. Data sementara, banjir yang melanda Desa Pantai Harapan membuat 200 KK terdampak dan Desa Ubar Mandiri sebanyak 100 KK terdampak. (yn/hgn/ign)