PANGKALAN BUN - Kondisi gelombang di Laut Jawa masih terbilang normal dan masih aman untuk pelayaran kapal penumpang maupun kapal niaga meski saat ini cuaca mulai terpengaruh angin musim barat yang cenderung ekstrem bagi pelayaran. Hal itu diungkapkan Kepala Seksi Keselamatan Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Panglima Utar Kumai, Slamet, Selasa (20/10). Menurutnya saat ini perairan Laut Jawa masih aman bagi pelayaran, mengingat hingga tanggal 25 Oktober 2020 tinggi ombak laut masih tergolong rendah berkisar antara 0 hingga 0,75 meter.
Selain itu pantauan di perairan Laut Jawa masih berwarna biru muda hingga biru tua, dan dari skala warna tersebut diketahui gelombang masih dalam skala rendah. "Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gelombang masih rendah, serta dari pantauan monitor dari skala warna tinggi gelombang berkisar antara 0 hingga 0,75 meter, jadi masih terbilang aman," terangnya.
Kendati demikian, lanjutnya, apabila nantinya ketinggian gelombang sudah tidak aman bagi pelayaran, maka warning atau peringatan akan dikeluarkan oleh BMKG. Hal itu ditandai dengan prediksi laporan BMKG yang menunjukan pada monitor berwarna coklat hingga berwarna coklat tua, artinya bahwa warna tersebut menunjukan ketinggian ombak berkisar di atas dua meter ketinggiannya.
Warning tersebut dikeluarkan dengan tujuan agar operator pelayaran dapat mewaspadai ketinggian ombak tersebut saat kapal mereka berlayar di perairan Laut Jawa. Kendati peringatan pelayaran selalu diberikan, keputusan apakah pelayaran dapat terus berjalan atau tidak tergantung keuptusan masing-masing operator. (tyo/sla)