PANGKALAN BANTENG - Dua belas hari bertahan dengan perawatan intensif di RSUD Sultan Imanuddin, Rahmad Yulianto (14) akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. Siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pangkalan Banteng tak mampu bertahan lagi dengan luka bakar parah akibat ledakan drum di bengkel las milik Eko Siswanto pada 6 April lalu. Jenazah langsung dimakamkan di pemakaman umum Desa Simpang Berambai, Kecamatan Pangkalan Banteng, Rabu (20/4) pagi.
Meninggalnya Rahmad Yulianto menambah daftar korban tewas dalam kasus ledakan drum. Sebelumnya, Rahmad Rega Saputra dan Riyad Andrian juga meninggal pada 11 April lalu.
Selain tiga korban meninggal, ledakan drum juga membuat tiga orang lainnya mengalami luka bakar, termasuk pemilik bengkel las rumahan Eko Siswanto.
Ditemui koran ini setelah pemakaman, Heru, paman sekaligus perwakilan keluarga almarhum mengatakan, kondisi korban sudah membaik sebelum meninggal. Namun, sehari sebelum meninggal kondisinya tiba-tiba memburuk. ”Keluarga sangat optimis dengan penyembuhan luka-lukanya, karena setiap hari terlihat ada peningkatan,” ujarnya.
Bahkan pihaknya sangat optimis kalau keponakan kesayangannya itu akan sembuh dan dapat beraktivitas seperti sedia kala. Namun Tuhan berkehendak lain.
”Saya selalu konsultasi dengan dokter terkait perkembangan kesehatannya,” katanya.
---------- SPLIT TEXT ----------
Namun, akibat luka bakar yang cukup luas mengakibatkan kerja organ dalam begitu berat. Ginjal yang harus bekerja ekstra keras untuk membersihkan darah.
”Kata dokter, ginjalnya melemah karena tak mampu lagi bekerja untuk membersihkan darah dan juga menyaring cairan di tubuh,” katanya.
Terkait proses permintaan tanggung jawab keluarga kepada pemilik bengkel, Heru menegaskan bahwa semua akan dimusyawarahkan dengan saudaranya, terutama ibu korban.
”Secara umum kita sudah mengikhlaskan kepergian Yuli, sebab musibah datang dengan tidak disengaja. Namun untuk penyelesaian kasus tersebut kita akan bermusyawarah terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan,” terangnya.
Sementara itu, Kapolsek Pangkalan Banteng Ipda Imam Sahrofi mengatakan, masih menunggu keputusan dari tiga keluarga korban. Semua diserahkan kembali ke keluarga masing-masing.
”Mungkin keluarga masih berduka, oleh karena itu kita tunggu saja seperti apa perkembangan lanjutan dari kasus tersebut,” katanya. (sla/yit)