PANGKALAN BUN – Kebakaran SPBU bernomor 64-74104 di Jalan Diponegoro, Pangkalan Bun bermula saat operator SPBU, Aziz, melayani pembelian BBM jenis premium untuk Maryoto (29), warga Kelurahan Baru, Kecamatan Arsel. Dia membawa sepeda motor Suzuki Thunder, motor dengan tangki besar yang biasa digunakan pengetap atau pelangsir.
Setelah melayani Maryoto, Aziz melayani Dirga Wiratama (1), warga Jalan Diponegoro. Dirga membawa kendaraan yang sama dengan Maryoto.
Saat pengisian BBM ke motor Dirga, Maryoto menyalakan mesin motornya. Saat itulah tiba-tiba muncur percikan api, yang kemudian membesar, hingga membakar SPBU tersebut. Percikan api itu diduga akibat korsleting.
Motor Maryoto dan Aziz turut dilalap api. Juga bagian belakang pikap bernomor polisi KH 9835 GD milik Anton Priyanto yang berada SPBU itu.
Melihat api berkobar, operator SPBU sempat mengambil alat pemadam kebakaran. Namun sia-sia lantaran api sudah keburu membesar.
Tak semua bagian SPBU itu terbakar. Sebab tujuh unit pemadam kebakaran tiba dalam waktu cepat setelah mendapat laporan dari petugas SPBU. Warga sempat
Sukardi, koordinator Damkar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar mengaku mendapat laporan dari pihak SPBU pada pukul 10.50 WIB. Anggota dan seluruh unit pemadam pun dikerahkan.
”Sekitar pukul 11.15 WIB, kebakaran sudah bisa kita tanggulangi. Selain lokasinya dijalur utama, informasi juga cepat sehingga mempermudah kita,” ujar Sukardi.
---------- SPLIT TEXT ----------
Dilanjutkan, petugas pemadam menghabiskan sekitar satu dus detergen yang dicampurkan ke dalam tangki mobil damkar untuk memadamkan api. Si jago merah saat itu berada di mesin pengisian premium khusus kendaraan roda dua dan roda empat.
”Yang disayangkan, alat pemadam portable milik SPBU belum standar dan hanya sedikit, jadi tidak bisa untuk menanggulangi kebakaran,” ujar Sukardi.
Dijelaskan lagi, penyebab kebakaran diduga karena sepeda motor pengetap atau pelangsir mengalami korsleting, sehingga sehingga menimbulkan percikan api dari busi. Api secara otomatis menyambar mesin operator pengisian BBM.
”Penyebab kebakaran dari sepeda motor yang diduga melakukan pengetapan. Ada korsleting dari starter ke busi. Itu keterangan dari petugas yang bersangkutan,” ungkap Sukardi.
Sejumlah karyawan SPBU sempat panik dan berhamburan menyelamatkan diri. Satu mesin pompa dan dua sepeda motor ludes terbakar. ”Api melahap bagian nozel SPBU, kemudian dibarengi suara ledakan sebanyak empat kali,” ungkap Lina (34), warga Kelurahan Madurejo, yang menyaksikan kejadian itu.
Kesaksian yang sama datang dari warga lainnya. Bahwa, kebakaran terjadi karena ada korsleting pada salah satu sepeda motor yang tengah mengisi BBM. Saat motor mulai dihidupkan dengan menekan elektrik starter, tiba-tiba keluar api, dan langsung menyambar selang yang tengah mengisi BBM di sebelahnya.
”Sekitar sepuluh menit kebakaran, langsung datang dua unit mobil pemadam kebakaran," kata saksi itu. Jaher, saksi lainnya, juga menegaskan bahwa muncul percikan api dari sepeda motor yang sedang mengisi BBM.
Kerugian pada insiden tersebut ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Beruntung tak ada korban jiwa.
---------- SPLIT TEXT ----------
Polisi sudah mengamankan empat warga yang dibawa ke Mapolres Kobar untuk dimintai keterangan sebagai saksi. Kasat Intel Polres Kobar, AKP Aries Ishak, membenarkan itu.
Kasatreskrim Polres Kobar AKP Guntur Tri Bawono mengatakan, kebakaran SPBU Afrian itu masih diselidiki. Terutama soal penyebab kebakaran yang masih simpang siur. Namun polres bakal terus menggali agar lebih jelas.
”Sampai sekarang (kemarin) masih kita lakukan penyelidikan,” kata Kasatreskrim AKP Guntur Tri Bawono.
Menurut dia, pihaknya juga telah memasang police line agar tidak ada orang yang melintasi TKP. Hal ini untuk memudahkan penyelidikan. Termasuk pihaknya juga siap mendatangkan Tim Puslabfor jika dibutuhkan.
Polres memanggil empat orang sebagai saksi. Di antaranya dua orang sebagai operator yang berjaga, dan dua lainnya pemilik sepeda motor yang terbakar. ”Untuk tersangka, belum ada,” ujarnya. (jok/rin/sam/dwi)