PANGKALAN BUN – Jalur penyeberangan dari Kawasan Kumai Seberang menuju Ibukota Kecamatan Kumai atau sebaliknya akan dihubungkan dengan Kapal LCT (landing craft tank). LCT dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan perusahaan perkebunan untuk membawa hasil produksi pertanian atau kebutuhan bahan pangan.
Wakil Bupati Kotawaringin Barat Ahmadi Riansyah mengatakan, nantinya barang kebutuhan masyarakat tersebut bisa bongkar muat di Pelabuhan Roro Tempenek. "Di pelabuhan roro ini sudah kita usahakan untuk pemenuhan kelengkapan administrasi agar LCT dapat segera dioperasionalkan," ujarnya, seusai monitoring jalan konsorsium di Kumai Seberang, Rabu (11/11) kemarin.
Ia menyebutkan bahwa rencananya dalam sehari akan ada empat trip dengan kapasitas angkut mobil kosong sebanyak 7 unit dan bila bermuatan penuh sebanyak 4 unit. Mengingat layanan penyeberangan LCT tersebut dikelola oleh pihak swasta maka tarif layanan masih terbilang tinggi, sekitar Rp 200 ribu untuk mobil bermuatan, namun tarif tersebut masih estimasi dan belum ditetapkan.
Menurutnya untuk sementara ini akan dioperasionalkan 1 unit LCT terlebih dahulu, karena untuk pengadaan LCT dari pemerintah daerah membutuhkan anggaran yang besar.
Ia berharap dengan beroperasinya layanan penyeberangan ini maka bisa membawa dampak signifikan bagi perkembangan wilayah Kumai Seberang dan sekitarnya.
"Daripada mereka harus keliling melewati jalan di Pangkalan Banteng tarif tersebut masih terbilang di bawah biaya mereka melewati jalur darat, tapi ini khusus truk dan kendaraan besar, sementara untuk mobil pribadi belum ditarik," ungkapnya. (tyo/sla).