SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PANGKALANBUN

Sabtu, 14 November 2020 11:36
Jalan Desa Putus Tergerus Banjir
DARURAT: Pemerintah Desa Rangda dan warga melakukan gotong royong membuat jembatan darurat di ruas jalan yang ambrol akibat tergerus luapan air Sungai Arut, Jumat (13/11).(istimewa)

Pangkalan Bun - Jalan yang menjadi penghubung utama dari Desa Rangda ke dusun Tonam terputus , akibat tergerus air dari luapan air Sungai Arut yang terus meningkat debitnya. 

Terputusnya jembatan tersebut membuat akses masyarakat tersendat. Mngetahui peristiwa tersebut pemerintah Desa Rangda yang berkoordinasi dengan Kecamatan Arut Selatan, dan segera mengambil langkah sigap dengan membuat jembatan darurat secara swadaya bergotong royong bersama masyarakat, Jumat (13/11). 

Kepala Desa Rangda Kecamatan Arut Selatan Muhammad Umar mengatakan,  jalan penghubung Desa Rangda ke Dusun Tonam terputus, lantaran ambruk akibat luapan air.

 "Kami langsung koordinasi dengan pemerintah kecamatan dan bersama warga bergotong royong memperbaiki jalan pùtus dengan membuat jembatan darurat," ujarnya. 

Ia menyebutkan,  jembatan darurat tersebut harus secepatnya dibuat karena selain merupakan akses utama,  juga jalan tersebut nantinya akan menjadi jalan poros yang akan di lalui tiga desa. Yaitu Rangda, Desa Sulung, dan Desa Kenambui. Selain itu apabila pengerjaan pembukaan jalan Dusun Tonam sepanjang 20 kilometer yang tembus ke Jalan Ahmad Shaleh ruas Pangkalan Bun - Kotawaringin Lama yang saat ini sedang dikebut pengerjaannya selesai 100 persen. 

Umar melanjutkan, jalan penghubung tersebut dibangun setelah dirinya menjabat sebagai kepala desa setempat. Baru di tahun anggaran 2019 pemerintah desa menganggarkan dari Dana Desa untuk membuka jalan penghubung ke Dusun Tonam tersebut. 

"Kalau dahulu dari Rangda mau ke Dusun Tonam harus memutar melalui jalan  perusahaan dengan jarak kurang lebih 12 kilometer, sekrang bisa dipangkas  hanya 3 km sudah sampai ke Dusun Tonam," ungkapnya. 

Untuk itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk meminta perhatian dan bantuan khususnya akses jalan dan jembatan atau gorong-gorong yang ada di tiga 3 titik rawan ambruk apabila air meluap di desa Rangda. 

"Dengan adanya gotong royong warga masyarakat ini kita berharap kembali menumbuhkan rasa kebersamaan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya gotong royong, Desa Rangda sekarang juga melaksanakan edaran dari Bupati Kobar untuk melaksanakan Jumat bersih,"pungkas Muhammad Umar. (tyo/gus)

 


BACA JUGA

Selasa, 08 September 2015 21:10

57 Jamaah Calon Haji Diberangkatkan

<p>PANGKALAN BUN- Sebanyak 57 orang Jamaah Calon Haji (JCH) asal Kabupaten Kotawaringin Barat…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers