PANGKALAN BUN - Polemik keberadaan kawasan Car Free Day (CFD) di areal Sport Center direspon cepat oleh pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Wakil Bupati Ahmadi Riansyah melakukan monitoring ke arena CFD untuk menyerap aspirasi pedagang dan masyarakat, Minggu (15/11).
Menurutnya dari hasil dialog yang dilakukan dengan pedagang di kawasan itu, sebagian masyarakat yang berdagang di tempat tersebut mengeluhkan beberapa hal. Seperti sepinya pengunjung, jauhnya arena CFD dari jangkauan masyarakat. Akibatnya bermuara pada menurunnya pendapatan pedagang.
"Penghasilan mereka jauh menurun sampai dengan 50 persen bahkan lebih, selain itu juga mereka mengeluhkan sarana dan prasarana di lokasi tersebut," kata Wakil Bupati Kobar Ahmadi Riansyah, Minggu (15/11).
Sarana dan prasarana yang dimaksud seperti listrik, kemudian toilet serta area yang dinilai cukup panas, karena tidak adanya pohon-pohon peneduh.
Dengan kondisi tersebut para pedagang meminta untuk segera dilakukan peninjauan ulang atas kebijakan pemindahan area car free day di kawasan sport center dan meminta dikembalikan ke lokasi asal di Jalan HM Rafi’i kawasan Bundaran Pancasila, Pangkalan Bun.
Menanggapi tuntutan pedagang, Ahmadi menegaskan akan mempertimbangkan untuk pengembalian lokasi ke tempat semula, dan tidak memaksakan diri untuk mempertahankan area CFD di Sport Center.
Ia juga menyebut pertimbangan pengembalian ke titik awal tersebut melihat bahwa makna CFD itu sendiri merupakan hari bebas kendaraan bermotor dalam rangka membebaskan polusi udara di wilayah Kotawaringin Barat yang padat kendaraan bermotor.
Kemudian kelengangan jalan yang diakibatkan car free day digunakan untuk berolahraga bagi masyarakat sekitar, dan karena banyak masyarakat berolahraga sekitar tentu bisa dimanfaatkan oleh para pedagang UMKM untuk berjualan dan tentunya akan menambah nilai ekonomi perputaran ekonomi yang ada di wilayah tersebut.
"Kita lihat area yang sekarang kurang representatif, berbeda di HM Rafi’i, di sana masyarakat ada area berolahraga seperti Pangkalan Bun Park, kemudian halaman-halaman perkantoran, fasilitas rekreasi keluarga, kemudian menghidupkan pasar Palagan Sari," katanya.
Untuk itu pihaknya akan melakukan rapat koordinasi untuk mengkaji ulang, dengan melibatkan Dishub Kobar yang berkenaan dengan parkir, Disperindagkop UKM dan Pasar, Dispora, Dinas Pariwisata.
Ia juga menginginkan bahwa evaluasi car free day tersebut sinergis dan sejalan dengan kebijakan Bupati, dan hal tersebut harus dibicarakan lebih lanjut dengan Bupati Kobar. (tyo/sla)