KUALA KURUN – Empat warga penambang emas tradisional di Desa Sarerangan, Kecamatan Tewah, Kabupaten Gunung Mas (Gumas), tewas tertimbun tanah longsor di lokasi mereka bekerja, daerah Sungai Kalewan, Sabtu (14/11) lalu. Seorang penambang lainnya selamat dari petaka tersebut.
Empat penambang tewas merupakan warga Desa Sarerangan dan warga Desa Tanggirang, Kecamatan Kapuas Hulu, Kabupaten Kapuas. Mereka adalah Doni (22), Karlie (19), Minarti (50), serta Yupita (21). Penambang yang selamat, yakni Sidi (55). Dia hanya mengalami luka-luka.
”Peristiwa ini murni musibah dan tidak ditemukan unsur tindak pidana. Lokasi kejadian hanya dapat ditempuh menggunakan kelotok (perahu mesin, Red) dan dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar empat kilometer dari pinggir Sungai Kahayan,” kata Kapolres Gumas AKBP Rudi Asriman melalui Kapolsek Tewah Iptu Nanang Mauludi, Minggu (15/11).
Peristiwa itu bermula ketika Doni menyemprotkan air menggunakan selang ke tebing tanah untuk mencari emas. Saat itu, tiba-tiba tanah yang disemprot longsor dan langsung menimbun seluruh tubuhnya.
Melihat hal itu, korban lainnya, Sidi, langsung mematikan mesin untuk menambang emas. Dia bergegas menolong korban, dibantu Karlie, Minarti, dan Yupita. Saat hendak menolong Doni, tiba-tiba longsoran tanah berikutnya datang, yang mengakibatkan semua korban tertimbun.
”Saat itu Sidi berhasil menyelamatkan diri keluar dari timbunan tanah longsor dan langsung pergi menuju permukiman warga di Desa Sarerangan dan meminta bantuan masyarakat,” ujarnya.
Sidi bersama masyarakat Desa Sarerangan langsung berangkat menuju tempat kejadian dan menolong empat korban menggunakan peralatan seadanya. Korban akhirnya berhasil dievakuasi, namun seluruhnya meninggal dunia.
”Jasad empat korban telah dibawa ke rumah keluarga masing-masing di Desa Sarerangan. Para korban akan dilakukan visum et repertum,” katanya.
Kapolsek melanjutkan, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi, yakni Martoni (56), Agau Diris (66), dan Dinur (41). Selain itu, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan barang bukti.
”Peristiwa tanah longsor tersebut murni musibah yang menimpa warga di Desa Sarerangan, Kecamatan Tewah,” pungkasnya. (arm/ign)