”Dari data itu, strategi penerapan perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah selama tahun 2020, telah tepat sasaran dalam melayani masyarakat. Namun, APBD tahun 2020 mengalami sejumlah pemangkasan hingga refocussing mencapai 50 persen pada belanja tertentu untuk penanganan Covid-19,” tuturnya.
Dia menuturkan, tahun 2020 telah dilakukan beberapa upaya untuk penanganan dampak pandemi Covid-19 dari berbagai sektor. Pada infrastruktur, pelaksanaannya lebih mengutamakan kegiatan pemberdayaan masyarakat, agar produktif pada padat karya tunai. Lalu, sektor pertanian dalam mendukung Smart Agro, telah dilakukan penguatan sarana prasana pendukung dalam memainkan strategi pencapaian kinerja.
”Mari kita jadikan tahun 2020 sebagai pembelajaran dalam mengidentifikasi secara dini dan mengantisipasi permasalahan untuk dapat diambil tindakan pencegahan dan koreksi, agar pelaksanaannya dapat berjalan sesuai acuan dan rencana yang telah ditetapkan, sehingga terlaksana dengan baik, tepat waktu, tepat mutu, tepat volume, tepat sasaran, dan yang tidak kalah penting tepat administrasi,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bappedalitbang Kabupaten Gumas Yantrio Aulia menyampaikan, rakordal ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan rencana pembangunan berupa realisasi/informasi, baik keuangan maupun fisik yang didanai dari APBD dan APBN yang dilaksanakan oleh masing-masing SOPD.
Selain itu, menginventarisir permasalahan dan kendala yang dihadapi selama pelaksanaan pembangunan tahun 2020, serta tindaklanjut yang diperlukan kedepan dalam pelaksanaan pembangunan tahun 2021, baik yang bersumber dari APBD maupun APBN.
”Rakordal ini juga untuk mempercepat pelaksanaan program dan kegiatan dari dana APBD maupun APBN, sesuai sasaran dan target kegiatan yang telah ditetapkan,” pungkasnya. (arm/yit)