Ia juga menyebut bahwa peran guru sangat besar dalam pembentukan karakter siswa yang tidak mungkin terwujud apabila hanya hanya menjalani pembelajaran secara daring dan sekolah yang melaksanakan daring maka memerlukan peran aktif orang tua.
“Satuan pendidikan harus membuat Satgas Gugus Covid-19 di sekolah masing-masing dan kita juga telah membuat SOP untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran tatap muka,” tegasnya.
Sementara itu sejumlah orangtua mengaku masih khawatir untuk menyekolahkan anaknya jika sekolah kembali dibuka. Karena menurut mereka penanganan Covid-19 belakangan ini tidak seketat dulu.
“Dulu kontak erat saja langsung dikarantina sambil menunggu hasil swab, kalau sekarang hanya yang sudah positif hasil swab yang dikarantina. Dan bagi yang sudah karantina dua minggu sudah boleh pulang kerumah meski hasil swab masih positif,” cetus salah satu orang tua siswa
Para orangtua siswa juga berharap agar guru menjalani pemeriksaan terutama yang memiliki riwayat perjalanan ke luar daerah selama masa pandemi ini. “Periksa kesehatan dulu sebelum melaksanakan tugas di sekolah . Jika perlu semua guru dan tenaga kependidikan di sekolah di rapid tes antigen, agar sekolah tidak hanya menjamin sarana protokol kesehatan tetapi juga menjamin pendidik dan tenaga kependidikannya bebas dari covid-19,” ungkap orangtua lainnya. (mex/sla)