SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Sabtu, 16 Januari 2021 12:56
Perahu-Perahu Triplek Bocah Bantaran

Kisah Kampung Air Sungai Arut

PERMAINAN ANAK: Anak-anak bantaran Sungai Arut, Kelurahan Raja Seberang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kobar saat bermain dengan perahu tripleknya, Kamis (14/1).(SULISTYO/RADAR SAMPIT)

Mereka tidak pernah bisa pergi jauh dari Sungai Arut. Pagi, siang hingga sore hari menghabiskan waktu dengan bermain di derasnya arus sungai yang menuju hilir. Riak air dari jemari mungil kehitaman yang memegang erat pengayuh kecil berbentuk segi empat, membawa perahu triplek melaju membelah sungai besar di Pangkalan Bun ini.

 KOKO SULISTYO, Pangkalan Bun

Galih Andika (10) satu dari sekian banyak anak yang tinggal di bantaran Daerah Aliran Sungai (DAS) Arut. Dia bersama teman-teman sebaya seakan tidak bisa jauh dari aktivitas bermain di sungai.

Sungai Arut yang membelah Kota Pangkalan Bun menjadi dua bagian, darat dan bawah tersebut menyimpan sejuta cerita bagi bocah seusainya atau bagi warga bantaran secara keseluruhan.

Pandemi Covid-19 yang membuat anak-anak tidak bisa bersekolah tatap muka. Mereka dirundung kebosanan. Mudah saja bagi para orang tua di Kelurahan Raja Seberang bila ingin mencari buah hatinya, yakni ke Sungai Arut. Dipastikan belasan anak-anak itu berada di sana untuk mandi di sungai terpanjang di Kotawaringin Barat itu.

Salah satu magnet anak-anak menuju sungai adalah perahu triplek. Perahu dengan konstruksi sederhana itu adalah sarana anak-anak untuk bermain.

Teriknya sinar matahari tidak membuat mereka kepanasan. Derasnya hujan yang mengguyur juga tidak menggigilkan tubuh kurus yang kian menghitam. Justru tawa lepas dan teriakan saling ajak berlomba menyeruak di tengah suara mesin perahu getek yang hilir mudik mengantar penumpang.

Dengan bahan pembuat perahu dari triplek dan papan bekas serta berpengayuh dari potongan triplek berbentuk segi empat, anak-anak itu mengayuh perahu  mereka hingga ke tengah sungai selebar hampir 50 meter itu.

Tangan kecil menghitam terpanggang sinar matahari itu lincah mengayuh perahu, saling berkejaran dan bermanuver cantik, aksi sederhana membuat jantung yang melihat seakan mau copot.

Perahu triplek tersebut berada di tengah-tengah lalu lintas air yang begitu padat, perahu getek bermesin Don Feng 23 lalu lalang dengan kecepatan tinggi, keberadaan perahu triplek memaksa motoris getek harus waspada dan mengurangi kecepatan.

”Ayo kita balapan melawan arus, berjejer dulu kalau mau ikut,” kata Galih mengajak rekannya, Kamis (14/1) siang.

Tanpa aba-aba, perahu kecil berukuran 50 sentimeter dan panjang 100 sentimeter tersebut melaju, perahu Galih melaju meninggalkan teman-temannya, sementara dari atas jamban (lanting terapung) temannya yang lain bersorak memberi semangat.

Terpisah di seberang sungai tertambat perahu wisata milik warga, di sana anak-anak larut dalam kegembiraan serupa, dari atas perahu wisata setinggi hampir dua meter dari permukaan air, anak-anak berlompatan bahkan ada sambil salto. Aksi berbahaya yang tidak disadari oleh anak-anak.

Setelah itu, mereka sambil tertawa berenang menghampiri perahu triplek kawannya, meminta untuk di bawa ke tepi dan naik kembali ke atas lanting.

 

Perahu triplek adalah perahu permainan anak-anak sungai sejak dahulu, bahkan di periode tahun 80-an, saat Sungai Arut masih jernih, belum terkontaminasi polusi dan limbah perahu triplek sudah menjadi permainan kegemaran anak-anak sungai setempat.

Puas bermain hingga semburat warna jingga di langit muncul mengantarkan matahari tenggelam di ufuk barat, anak - anak mulai beranjak pulang ke rumah masing-masing, kemudian mengganti baju yang basah kuyup dengan sarung dan baju takwa, berkopiah untuk ke masjid yang berada di tengah permukiman kelurahan Raja Seberang.

”Ini dunia mereka, sehingga kami yang harus hati-hati mengemudi perahu menghindari anak-anak yang bermain perahu triplek," imbuh Arbani, motoris getek Raja Seberang. (sla/ign)

 

 

 

 


BACA JUGA

Kamis, 28 November 2024 11:00

Tetap Jaga Persaudaraan Walau Berbeda Pilihan

SAMPIT -  Bupati  Kotawaringin  Timur  (Kotim)  Halikinnor,  menjalankan …

Selasa, 26 November 2024 10:38

Halikinnor Kembali Bertugas sebagai Bupati Kotim

SAMPIT -  Halikinnor,  kembali  menjalankan  tugasnya  sebagai   Bupati…

Senin, 25 November 2024 10:34

Pemkab Kotim Siapkan Lahan

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berencana membangun gudang…

Jumat, 22 November 2024 10:42

Harapan Baru Tingkatkan Kualitas Beras Lokal

SAMPIT – Pembangunan Rice Milling Plant (RMP) di Desa Lampuyang,…

Kamis, 21 November 2024 10:45

Kotim Raih Penghargaan dari Kementerian Pekerjaan Umum

SAMPIT -  Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)  mendapatkan  nominasi  Program …

Rabu, 20 November 2024 10:37

Kotim Tingkatkan Kualitas SDM Pariwisata Lewat Pelatihan Sadar Wisata

SAMPIT -  Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) …

Selasa, 19 November 2024 10:49

Ratusan Peserta Tes CPNS Tidak Hadir

SAMPIT -  Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil…

Selasa, 12 November 2024 10:34

Guru Penggerak Dibekali Keterampilan Kepemimpinan

SAMPIT -  Balai  Guru  Penggerak  Provinsi  Kalimantan  Tengah  (Kalteng) …

Jumat, 08 November 2024 10:44

Tutupi Kekosongan Jabatan, Penuhi Kebutuhan Pegawai

SAMPIT – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kotawaringin Timur (Kotim)…

Rabu, 06 November 2024 09:58

Kotim Raih Bhumandala Award 2024

 SAMPIT -  Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)  menorehkan prestasi gemilang di…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers