KUALA KURUN – Pesta perkawinan yang digelar warga Kelurahan Kuala Kurun, Kecamatan Kurun, Kabupaten Gumas, Kamis (21/1), tak berjalan mulus. Hajatan ini dibubarkan Satuan Tugas (Satgas) Aman Nusa II Kepolisian Resor (Polres) Gunung Mas (Gumas) pada Kamis sore.
”Pembubaran ini terpaksa kami lakukan karena mengumpulkan orang banyak, belum mengantongi surat rekomendasi dari Satgas Penanganan Covid-19, dan tidak mendapatkan rekomendasi dari kepolisian,” ucap Kapolres Gumas Rudi Asriman, Jumat (22/1).
Dia mengatakan, pembubaran yang berlangsung pada pukul 15.00 WIB tersebut dilakukan dengan cara persuasif. Polisi menjelaskan kepada sejumlah tamu undangan untuk pulang ke rumah masing-masing. Proses pembubaran berlangsung tertib, aman, dan kondusif.
”Pembubaran terpaksa kami lakukan untuk mencegah terjadinya klaster baru penyebaran Covid-19, akibat adanya kerumunan warga. Selama pembubaran, tidak mendapatkan penolakan dari pihak keluarga,” ujarnya.
Dia menegaskan, pembubaran kegiatan yang menimbulkan kerumunan orang banyak akan terus dilakukan apabila tidak mengantongi izin dari kepolisian dan tidak menerapkan protokol kesehatan Covid-19 sesuai anjuran pemerintah. Ini dianggap perlu karena kerumunan berpotensi menularkan Covid-19.
”Setiap kegiatan yang sifatnya mengumpulkan massa, harus mendapatkan izin dari Satgas Covid-19. Aturannya sudah jelas dan harus sesuai dengan instruksi Kapolda Kalteng. Perlu kesadaran bersama untuk mematuhi prokes agar kita semua bisa terhindar dari penularan,” tegasnya.
Sejauh ini, pihaknya sudah sosialisasi kepada warga agar tidak menggelar berbagai acara keramaian di masa pandemi Covid-19. Hal ini sesuai dengan Peraturan Bupati (Perbup) Gumas Nomor 33 Tahun 2020.
”Kami tidak pandang bulu dan tetap membubarkan acara yang menimbulkan kerumunan. Kalau masih tidak diindahkan akan ditindak tegas. Hukum tertinggi saat ini keselamatan masyarakat,” tukasnya. (arm/yit)