PALANGKA RAYA – Kendati tahun ini pandemi Covid-19 belum ada kepastian akan dinyatakan berakhir, namun agenda kegiatan besar sektor wisata di Kalimantan Tengah (Kalteng) nampaknya tetap akan digelar. Hal itu terlihat dari usulan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) setempat yang mengusulkan 10 agenda atraksi seni dan budaya serta pariwisata, agar dapat masuk pada Calender Of Event (CoE) Kementerian Pariwisata di tahun 2021.
"Sepuluh kegiatan ini, kami usulkan masuk Calender Of Event (CoE) pada tahun 2021. Mudah-mudahan disetujui," kata Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata, Disbudpar Provinsi Kalteng, Yerson, Selasa (26/1) kemarin.
Adapun 10 even yang diusulkan tersebut, diantaranya Festival Budaya Isen Mulang di Palangka Raya, Festival Babukung di Kabupaten Lamandau dan Festival Tanjung Puting di Kabupaten Kotawaringin Barat. Selanjutnya Festival Mihing Manasa di Kabupaten Gunung Mas, Festival Perahu Tradisional di Kabupaten Kotawaringin Timur. Kemudian selain itu ada Festival Mandi Safar di Kabupaten Kotawaringin Timur, Festival Sansana Bandar di Palangka Raya, Festival Kampung Buntoi di Kabupaten Pulang Pisau, Festival Penyang Hinje Simpei di Kabupaten Katingan.
Disampaikan Yerson pula, pada tahun 2020 yang lalu setidaknya ada tiga even yang masuk Kalender tetap Kementerian Pariwisata. Diantaranya Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) di Palangka Raya, Festival Babukung di Kabupaten Lamandau dan Festival Tanjung Puting di Kabupaten Kotawaringin Barat.
"Karena terkendala merebaknya pandemi covid-19, ketiga even ini batal dilaksanakan. Karena memang kita harus menerapkan protokol kesehatan dan ada beberapa peraturan lain untuk mencegah merebaknya virus covid-19," terangnya.
Sementara untuk tahun 2021 ini lanjutnya, apabila 10 event yang diusulkan tersebut disetujui masuk CoE, maka setidaknya akan mendapat dukungan pemerintah pusat. Dukungan tersebut berupa bantuan mensosialisasikan event yang dilaksanakan.
"Semoga 10 even ini dapat masuk CoE tahun 2021, dan pelaksanaannya tentu ada sistm tersendiri menyesuaikan kondisi pandemi,"tandas Yerson, didampingi Kepala Bidang Pengembangan Destinasi, Disbudpar Provinsi Kalteng, Uria Nanyu Ludjen. (agf/gus)