KUALA KURUN – Objek wisata Air Terjun Batu Mahasur yang terletak di Kota Kuala Kurun direncanakan akan dijadikan sebagai destinasi wisata keluarga. Ini bertujuan agar setiap destinasi wisata di Kabupaten Gunung Mas (Gumas) akan memiliki ciri khas masing-masing.
”Kami sangat mendukung rencana tersebut, karena akses transportasi menuju objek wisata Air Terjun Batu Mahasur telah mulus beraspal, sehingga siapapun tidak akan kesulitan berkunjung ke sana,” ucap Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gumas Cici Susilawati, Rabu (27/1).
Di objek wisata itu, lanjut Cici, memang ada beberapa hal yang harus dibenahi agar pengunjung lebih nyaman. Misalnya, perlu dilakukan pembenahan akses jalan, berupa tangga dari semen untuk menuju ke lingkungan objek wisata Air Terjun Batu Mahasur.
”Sekarang ini, kami melihat tangga dari semen di objek wisata tersebut cukup tinggi dan curam, sehingga menyulitkan bagi anak-anak, lanjut usia, dan kaum difabel untuk berjalan,” tutur Politikus Partai Demokrat ini.
Legislator dari daerah pemilihan (dapil) II mencakup Kecamatan Rungan Hulu, Rungan, Rungan Barat, Manuhing, dan Manuhing Raya ini menuturkan, dengan adanya pembenahan terhadap tangga dari semen di lingkungan objek wisata itu, maka para pengunjung akan lebih nyaman.
”Kami berharap kedepan sarana yang ada di objek wisata tersebut tidak hanya nyaman digunakan oleh orang dewasa, namun juga bagi anak-anak, lansia, dan kaum difabel,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Gumas Eigh Manto mengatakan, daerah ini memiliki berbagai destinasi wisata unggulan. Agar berbeda dari yang lainnya, maka objek wisata air terjun Batu Mahasur direncanakan akan menjadi destinasi wisata keluarga.
”Di objek wisata itu, kami lebih mengarahkan pengembangan menjadi wisata keluarga. Mudah-mudahan bisa disinergikan dengan wisata kuliner, serta mini galeri untuk anjungan dari para pengrajin,” terangnya.
Selain itu, kata dia, penataan lingkungan objek wisata air terjun Batu Mahasur juga akan diatur, agar anak-anak merasa nyaman jika berkunjung, serta ramah bagi kaum difabel atau penyandang cacat dan lansia. Untuk mewujudkannya, saat ini telah menyusun master plan untuk kawasan destinasi objek wisata itu.
”Setelah master plan selesai dikerjakan, maka pada tahun 2021 ini, kami akan melanjutkan dengan menyusun detail engineering design (DED), sehingga bisa diketahui detail kebutuhan anggaran,” pungkasnya. (arm/yit)