SAMPIT - Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Hatantiting yang bernaung di Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Luwuk Bunter, Kecamatan Cempaga, berkembang pesat. Bahkan untuk tahun 2020 mereka meraup sisa hasil usaha (SHU) sekitar Rp 286 juta. Sebagian SHU dibagikan kepada anggota dan untuk bantuan pendidikan kepada warga yang berprestasi. Pembagian SHU dilaksanakan di Midtown Xpress Sampit, Kamis (11/2).
Ketua BUMDes LKM Hatantiring Luwuk Bunter Glory H Baron menjelaskan, LKM Hatantiring Mengatang Utus dibentuk tahun 2016 dengan modal awal Rp 6 juta. Saat ini LKM sudah berkembang dengan aset hingga Rp 2,1 miliar. Berdasarkan keputusan pengurus dan anggota, maka LKM membagikan SHU.
Adanya LKM ini membuat ekonomi masyarakat Desa Luwuk Bunter membaik. Sebab ada kemudahan untuk mengakses permodalan bagi masyarakat setempat. Tidak hanya itu saja, LKM Hatantiring juga memberikan bantuan kepada pelajar dan mahasiswa yang tidak memiliki dana untuk melanjutkan kuliah atau untuk membeli fasilitas penunjang perkuliahan anak desa.
“LKM ini untuk membantu masyarakat yang tidak dapat mengakses permodalan kepada pihak perbankan, sehingga dengan modal kepercayaan kami berupaya memberikan bantuan modal dana untuk usaha mereka berkembang sampai sekarang terus berkembang pesat dan masyarakat memberikan kepercayaan kepada LKM Hatantiting ini,” ujar dia.
Glory mengakui kendala saat ini yakni keterbatasan modal. Dia berharap ada dukungan dari pemerintah daerah untuk modal dan kepercayaan kepada LKM tersebut.
Rapat anggota tahunan (RAT) LKM Hatantiring dihadiri Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kotim Hawianan. Dia mengapresiasi capaian BUMDes Luwuk Bunter yang sangat maju dan memberi manfaat untuk masyarakat.
“Kami terus dukung dan dorong agar menjadi LKM yang handal dan ini merupakan LKM yang jadi percontohan di Kotim dan di Kalteng,” kata Hawianan.
Hawianan juga mengingatkan adanya pengkaderan di LKM Hatantiring demi keberlanjutan usaha. Pihaknya tidak ingin ketika adanya regenerasi justru LKM ini meredup.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kotim Kartina Purba turut senang melihat LKM Hatantiring yang berkembang pesat. Dia menjadikan LKM itu sebagai percontohan untuk desa dan koperasi lainnya, termasuk dalam pengelolaanya yang ketat dan dispilin. (ang/yit)